REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi sebagian orang, belajar hukum Islam itu rumit. Terlebih jika melibatkan hitung-hitungan yang tak mudah dipahami, seperti zakat dan waris. Padahal, sejatinya Islam adalah agama yang mudah. Allah SWT berfirman, "... Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu..." (QS al- Baqarah [2]: 185).
Umat Islam tinggal menemukan kemauan dan metode yang tepat agar mudah memahami kaidah-kaidah dalam ilmu agama, termasuk dalam ilmu fikih. Mempelajari ilmu fikih ternyata bisa dengan metode yang sangat mengasyikkan. Bahkan, dalam bidang fikih yang ada unsur hitung-hitungan. Lewat metode yang pas, belajar kaidah tersebut jadi lebih menyenangkan.
Salah satu metode yang coba diketengahkan oleh buku ini adalah menyederhanakan hitungan matematika dalam ilmu fikih. Sebagaimana kita ketahui, ada beberapa cabang dalam ilmu fikih mengandung unsur matematika, seperti menghitung jarak bisa melakukan shalat jama dan qadha, menghitung arah kiblat, menghitung zakat, sampai menghitung siklus haid.
Gaya penulisannya pun dibuat seperti buku pelajaran matematika di sekolah. Lengkap mulai dari pembahasan, rumus-rumus, gambar ilustrasi, sampai dengan latihan soal. Pembaca akan diajak untuk benar- benar mengerti seperti mempelajari ilmu eksakta.
Ada sepuluh hukum fikih yang dibahas dalam buku ini. Pertama, soal berapa sebenarnya volume dua qullah dalam khazanah thaharah (bersuci). Perbedaan pendapat tentang ukuran dua qullah turut disajikan sehingga pembaca memiliki khazanah bagaimana rumus dua qullah sesuai dengan versi tiap ulama.
Kedua, pemaparan soal jarak dibolehkannya tayamum. Dengan ilustrasi yang menarik disertai jarak-jarak dalam mencari air demi syarat tayamum, pembahasan ini menjadi menarik. Pembahasan soal jarak jauh mencari air dalam tayamum menjadi lebih mudah. Terlebih, di setiap sesi pembahasan diberikan latihan soal dan kunci jawabannya.
Hitung menghitung siklus haid yang terkadang berbeda antara wanita satu dan lainnya juga bisa dilakukan. Buku ini memberikan panduan, cara menghitung siklus haid, dan mencermati hari mana saja yang suci. Disertai juga pandangan fikihnya meski secara sekilas, termasuk di bab selanjutnya saat memprediksi istihadhah. Bantuan tabel sangat membantu dalam menghitung sebuah siklus haid.
Cara-cara praktis menentukan waktu shalat dengan hitungan bisa ditemukan di bab berikutnya. Menyusul kemudian pembahasan tentang menentukan arah kiblat, mengukur jarak qashar, kadar fidyah dalam qadha puasa, menghitung zakat ternak, dan menghitung zakat tanaman.
Buku ini menarik dan layak menjadi bacaan. Bantuan grafis, ilustrasi rumus, dan contoh soal menjadi metode yang cukup baru dalam mempelajari agama. Namun, sebagai buku yang lebih mengetengahkan metode berhitung, buku ini tak banyak menyertakan sumber acuan sebuah hukum fikih diambil beserta penjelasannya.
Judul: Asyiknya Berhitung dalam Fikih
Penulis: Mohammad Bejo, Lc
Penerbit: Pro U Media
Cetakan: I, 2015
Tebal: 192 hlm
Sumber: Pusat Data Republika