Rabu 28 Oct 2015 21:43 WIB

Dakwah Digital Tembus Batas Geografis dan Ruang

Internet
Foto: alarabiya
Internet

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di seluruh penjuru Brasil terdapat sekitar 120 masjid serta Islamic Center, yayasan, dan organisasi. Kota Sao Paulo memiliki 10 masjid, termasuk masjid pertama yang dibangun di daratan Amerika Latin pada 1929. Berdasarkan sensus pada 2001, jumlah pemeluk Islam di Brasil mencapai 27.239 orang atau 1,5 persen dari total populasi.

Mayoritas Muslim merupakan keturunan imigran Suriah, Palestina, dan Lebanon yang menetap di Brasil saat Perang Dunia I dan era 1970-an. Selain itu, banyak pula warga Irak yang tiba di negara tersebut usai invansi militer AS pada 2003. Sebagian besar Muslim tinggal di negara bagian Parana, Goias, Rio de Janiero, atau Sao Paulo. Namun, ada juga komunitas cukup besar di Mato Grosso do Sul dan Rio Grande do Sul.

Pentingnya memanfaatkan internet untuk aktivitas dakwah juga sempat mencuat dalam forum The 8th General Conference of Islamic Call yang digelar di Tripoli, Libya pada tahun 2008.  Para ulama, cendekiawan dan tokoh Muslim dari seantero dunia itu mendorong pemanfaatan internet sebagai media untuk berdakwah.

Betapa tidak. Internet mampu menembuh batas geografis dan ruang.  Terlebih lagi, sebagian penduduk bumi sudah menjadikan internet sebagai bagian dari gaya hidup. Orang-orang sudah bergantung pada internet. Peluang inilah yang perlu dimanfaatkan para dai, mubaligh dan ulama untuk menyampaikan syiar Islam.

Tantangannya, para dai, ulama dan mubaligh harus melek teknologi dan mampu menyajikan syiar lewat tulisan dengan baik dan menggugah.  Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung, Prof Asep Saeful Muhtadi, mengungkapkan, lembaga-lembaga pendidikan tinggi agama Islam harus mulai memberikan pelajaran-pelajaran terkait media kepada para calon dai dan mubaligh.

''Lembaga ini harus mencetak kader dai baru yang memiliki dua hal. Pertama, memiliki komitmen terhadap dakwah. Ia tidak harus selalu berpengetahuan luas. Pengetahuan bisa dicari dan dipelajari dengan cara dicicil. Yang penting ada komitmen untuk terus mengembangkan pengetahuan demi dakwah. Kedua, familiar dengan media. Paling tidak ia mengenal karakteristik media dan tahu bagaimana memanfaatkannya,'' paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement