Senin 26 Oct 2015 10:12 WIB

Indonesia Bisa Jadi Model Negara Islam yang Harmonis

Wakil Walikota Depok yang juga calon walikota Depok 2015-2020 KH Dr Idris Abdul Shomad MA (kanan) dan tokoh masyarakat Depok Dr Sutrisno Muslimin MA.
Foto: Irwan Kelana/Republika
Wakil Walikota Depok yang juga calon walikota Depok 2015-2020 KH Dr Idris Abdul Shomad MA (kanan) dan tokoh masyarakat Depok Dr Sutrisno Muslimin MA.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -– Indonesia bisa menjadi model negara Islam yang harmonis. Hal itu dikemukakan ulama dan akademisi Dr Sutrisno Muslimin MSi.

“Indonesia bisa menjadi model Islam yang harmonis yang diharapkan umat Islam dunia,” kata Sutrisno Muslimin saat silaturahim Wakil Walikota Depok yang juga calon walikota Depok 2015-2020 KH Dr Idris Abdul Shomad MA dengan para ulama di  Beji, Depok, Jawa Barat, Sabtu (24/10) malam.

Untuk itu, kata Sutrisno, maka religiusitas sangat penting. “Semakin religius atau saleh seseorang, maka ia akan semakin santun dan harmonis,” tutur  doktor lulusan Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor itu.

Sutrisno mengingatkan contoh kawasan Timur Tengah yang saat ini terus bergejolak. “Indonesia adalah negara yang majemuk. Baik suku bangsa, bahasa,  maupun agamanya. Kalau pengelolaannya tidak tepat, bisa-bisa Indonesia menjadi seperti negara-negara Timur Tengah yang terus terlibat konflik,” papar Sutrisno.

Terkait dengan Pilkada Depok 2015, Sutrisno menegaskan Kota Depok akan menjadi baik kalau pemimpinnya memperhatikan religiusitas. “Karena  itu, saya  setuju kalau Kiai Idris Abdul Shomad, yang  merupakan ulama dan juga akademisi, mengusung visi menjadikan Kota Depok unggul, nyaman dan religius,” kata tokoh masyarakat Depok itu.

Menurut Sutrisno, Depok memerlukan pemimpin dari kelompok ulama, agar  masyarakatnya makin religius. Dengan demikian, masyarakatnya  bisa bertambah maju dan sejahtera lahir dan batin.

“Pemimpin itu merefleksikan masyarakatnya. Kalau masyarakatnya baik dan religius, maka insya Allah yang terpilih adalah pemimpin yang baik dan religius pula. Namun kalau masyarakatnya buruk, maka yang akan terpilih adalah pemimpin yang juga buruk,” tegas Dr Sutrisno Muslimin MSi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement