REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Salah satu tanda di antara tanda besar Hari Kiamat adalah Ad-Dukhan (asap). Pencantuman ad-Dukhan sebagai nama surat ke-44 dalam Alquran mengindikasikan seriusnya ancaman ini akan datang pada umat Nabi Muhammad SAW.
Sebagaimana disebutkan dalam Alquran, "Maka tunggulah hari ketika langit membawa asap yang nyata, yang meliputi manusia. Inilah adzab yang pedih." (QS ad-Dukhan [44]: 10-11).
Imam Thabrani menyebutkan, peringatan Rasulullah SAW tentang ad-dukhan tersebut bersanding dengan bahaya Dabbah (binatang melata yang keluar dari perut bumi dan memangsa manusia) dan Dajjal. Tanda-tanda ini merupakan tanda besar Hari Kiamat.
Hal ini termaktub dalam sabda Beliau SAW, "Sungguh Rabb-Mu telah memperingatkanmu akan tiga hal, Ad dukhan (asap) yg akan mengakibatkan orang mukmin demam dan orang kafir melepuh sehingga keluar asap dari telinganya. Kedua adalah Dabbah, dan ketiga adalah Dajjal." (HR Thabrani).
Penyebutan hadis secara urut ini mengindikasikan tahapan-tahapan dari tiga tanda-tanda kiamat kubra (besar) tersebut. Diawali dengan dukhan, kemudian Dabbah, selanjutnya Dajjal.
Ada beberapa penafsiran ulama tentang makna dari ad-dukhan. Ibnu Mas'ud RA menafsirkan, ad-Dukhan bisa dimaknai dengan kesempitan hidup yang melanda kaum Quraisy di zaman Nabi Muhammad SAW.
Saat itu, Nabi SAW mendoakan kaum kafir Quraisy yang menolak dakwah Islam agar mendapat kesempitan hidup. Semenjak itu, sengsaralah kehidupan kaum kafir Quraisy. Banyak di antara mereka yang sampai memakan bangkai dan tulang-belulang.
Ibnu Jarir Ath-Thabari yang juga sepaham dengan pendapat Ibnu Mas'ud mengatakan, kesengsaraan yang dialami kafir Quraisy tersebut diibaratkan seperti asap yang menyelimuti bumi.
Firman Allah SWT, "Tetapi mereka bermain-main dalam keragu-raguan. Maka tunggulah hari ketika langit membawa asap yang nyata." (QS Ad-Dukhan [44]: 9-10). Menurut Ibnu Jarir, ayat ini tertuju kepada kaum kafir Quraisy di zaman Rasulullah SAW.