Kamis 22 Oct 2015 05:00 WIB

MUI Serukan Umat Islam Taubat

Rep: c35/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma'ruf Amin
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma'ruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kondisi perubahan iklim dan pemanasan global di sebagian besar wilayah Republik Indonesia memicu kekeringan berkepanjangan. Sehingga hal itu berdampak pada gagal panen, krisis air bersih, dan berbagai persoalan lainnya.

Dewan Pimpinan MUI pun menyerukan kepada umat Islam untuk bertaubat dan memohon ampun kepada Allah SWT serta melaksanakan shalat Istisqa.  "Bertaubat dan memohon ampun kepada Allah Azza wa Jalla dari segala macam maksiat (at taubah mun al-ma'ashi), meninggalkan perilaku dzalim (alkhuruj min al-madhalim), memperbanyak sedekah iktsar as-shadaqah), dan meninggalkan permusuhan (mashalahah al-a'daa). Karena kekeringan berkepanjangan yang melanda negeri ini bisa jadi merupakan peringatan dari Allah SWT atas perbuatan kita," ujar Ma'ruf Amin, Ketua Umum MUI dalam konferensi pers di Gedung MUI, Jakarta, Rabu (21/10).

Dia menyebutkan dalil yang mendasari pernyataannya tersebut yang diambil dari Alquran Surat Ar-Rum ayat 41.

"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang bena)."

Selain itu dia juga menyebutkan hadis shahih yang senada dengan dalil diatas, yaitu dari hadis riwayat Ibnu Majah dan Al-Hakim. MUI juga menyeru kepada umat Islam di Indonesia untuk melaksanakan shalat Istisqa (shalat memohon hujan), dengan didahukui puasa selama tiga hari, memperbanyak istighfar , berperilaku sopan santun, dan berkehidupan sederhana, serta memohon doa kepada para shalihin, sesuai yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat.

Kemudian MUI juga menyerukan kepada Pemerintah RI untuk mengambil kebijakan tegas dan strategis yang berimplikasi pada upaya penghentian, atau setidaknya pengurangan, dari berbagai dampak buruk kemarau panjang. Hal itu antara lain dengan menegakkan hukum yang menjerakan kepada setiap pelaku pembakaran dan pemilik lahan yang menyebabkan bencana asap. Selain itu juga meminta pemerintah agar melancarkan kebijakan ekonomi yang pro rakyat kecil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement