REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, ''Bukalah kalimat pertama pada bayi-bayi kalian dengan kalimat Laa Ilaaha Illallah.'' Hadis riwayat Baihaqi.
Menurut Musthafa Abul Muathi dalam bukunya berjudul Ingin Anak Anda Rajin Shalat? terbitan Aqwam Jembatan Ilmu, hikmah yang terkandung dalam hadis tersebut adalah agar kalimat tauhid dan syiar Islam, menjadi kalimat pertama yang terdengar di pendengaran bayi.
Sehingga menjadi kalimat pertama yang dilafalkan dan diucapkan lisannya. Selain itu juga, agar menjadi kalimat pertama yang melekat pada dirinya dari pada kalimat dan lafal lainnya.
Ia menyebutkan, orang tua disunahkan mengumandangkan azan di telinga kanan bayi dan iqamah di telinga kirinya. Azan adalah tauhid dan panggilan shalat, sehingga bayi yang dilahirkan terbiasa dengan panggilan ini.
Diriwayatkan bahwa Abu Waqi berkata, ''Saya melihat Rasulullah SAW mengumandangkan azan di telinga Hussain bin Ali ketika dilahirkan Fatimah.'' Hadis riwayat Abu Dawud.
Musthafa kemudian mengutip pernyataan Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyah dalam bukunya Tuhfatul Mawdud yang mengatakan, ''Hendaknya kalimat pertama yang mengetuk telinga manusia adalah kalimat-kalimat panggilan (azan) yang agung. Yaitu, kalimat yang mencakup kebesaran dan keagungan Rabb serta syahadat yang merupakan langkah pertama untuk masuk Islam.''
Tidak dipungkiri, pengaruh azan akan sampai ke hati dan menumbuhkan ke pekaan terhadap azan tersebut, meskipun ia belum dewasa. Itu merupakan seruan bagi anak ketika pertama kali mencium aroma dunia dan menghirup napas alam nyata menuju Allah Yang Mahasuci.