REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Honor berupa insentif sebesar Rp 300 ribu setiap bulan bagi guru penghafal Alquran yang menjadi bagian dari program Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan cair akhir 2015.
"Dalam waktu dekat ini akan cair, kemungkinan besar cair akhir tahun ini," ujar Kepala Biro Kesejahteraan Masyarakat Setdaprov Jatim Bawon Adhi Yithoni ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Selasa.
Ia menjelaskan, bantuan ini sebagai bentuk apresiasi pemerintah terhadap para pengajar sekaligus penghapal Alquran yang dalam tahap awal ini akan diserahkan kepada 2.500 orang.
Menurut dia, para pengajar ini ikut andil besar dalam mendidik masyarakat Jatim agar memiliki akhlak yang baik, sekaligus membantu membangun moral bangsa.
"Pesatnya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan tanpa akhlak yang mulia, maka akan sia-sia dan tidak memberikan dampak bagus untuk masyarakat," katanya.
Para penerima program ini sebelumnya telah melalui serangkaian verifikasi yang dilakukan Lembaga Pengembangan Tilawatil Alquran (LPTQ) provinsi dan kabupaten/kota.
"Tahun depan jumlah penerimanya akan bertambah. Tapi tentunya dengan verifikasi yang tidak sembarangan dan sesuai ketentuan, salah satunya tes agar tepat sasaran," katanya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf menyampaikan program ini merupakan program pertama kali di Tanah Air dan diharapkan akan diikuti provinsi lainnya.
Gus Ipul, sapaan akrabnya, menjelaskan ide ini muncul dari hasil diskusinya dengan Gubernur Jatim Soekarwo, terkait siapa saja yang berhak mendapat bantuan.
"Nah, dari hasil diskusi itulah muncul ide memberikan bantuan kepada para pengajar yang hafal Alquran, karena ikut membina akhlak masyarakat Jatim. Saat itu juga Gubernur menyetujuinya," katanya.
Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal era Kabinet Indonesia Bersatu jilid I tersebut mengatakan penerimanya akan ditelusuri apakah betul hafal Alquran, tempat dia menghafal, hingga dilakukan tes hafal Alquran.