REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) akan mengadakan dzikir nasional dalam acara deklarasi Hari Santri Nasional (HSN) pada 22 Oktober mendatang. Direktur Diniyah Pondok Pesantren Kemenag Mohsen mengatakan dzikir akan dipimpin oleh majelis dzikir Jakarta di Masjid Istiqlal sekitar pukul 13.00 WIB.
"Acara ini juga akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Setelah sambutan, presiden akan langsung mendeklarasikan hari santri," ujar Mohsen, Senin (19/10).
Ia menjelaskan, acara deklarasi ini akan dibuka dengan pembacaan ayat suci Alquran yang selanjutnya akan diikuti sambutan dari Menteri Agama dan Presiden Joko Widodo. Setelah proses deklarasi selesai, dzikir akan kembali dilanjutkan hingga menjelang waktu Shalat Ashar. Presiden Joko widodo bersama pejabat lainnya akan mengadakan Shalat Ashar berjamaah dan acara akan ditutup.
Ia melanjutkan, dalam acara deklarasi hari santri ini Kemenag akan mengundang seluruh kementerian pemerintahan Joko Widodo. Selain itu, Kemenag juga akan mengundang DPR, Panglima TNI, Kapolri dan 17 ormas Islam, termasuk mengundang Muhammadiyah.
Rencananya Kemenag juga akan mengadakan festival pesantren di Gelora Bung Karno (GBK) sebagai puncak dari peringatan HSN. Namun ia belum bisa memastikan tanggal berapa festival pesantren ini akan dilakukan.
Nantinya dalam acara festival pesantren ini akan dilaksanakan berbagai bentuk kegiatan termasuk akan diadakan expo. Festival pesantren ini akan menonjolkan berbagai keunggulan, inovasi pesantren dan pendidikan kegamaan islam. "Rencananya November, kalau tidak ada perubahan tanggal tujuh," katanya.