REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat akan mengusung kegiatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) 2016 dengan mengedepankan kualitas dan kejujuran. Sehingga, diharapkan selama perlombaan yang akan diselenggarakan di Bumi Gora itu obyektif.
"Kita mulai MTQ itu (dengan) mengedepankan tema kualitas dan kejujuran. Kita ingin MTQ bersih dari kesan subyektif," ujar Asisten III Setda Provinsi NTB, Lalu Syafii, Kamis (15/10).
Ia menuturkan, tidak ingin ada lagi kejadian pencurian umur, semisal qori berumur 14 tahun dinaikkan menjadi 16 tahun demi bisa masuk di kategori remaja. Termasuk, menghindari juara-juara qori asal NTB yang diambil oleh daerah lagi.
Jika kejadian itu masih terulang, menurutnya, kegiatan MTQ tidak berbeda dengan kegiatan yang tidak bernafaskan nilai-nilai keislaman.
"Kalau masih itu yang terjadi (pencurian umur) apa bedanya MTQ dengan festival lain, yang tanda petik juri bisa diajak main mata. Itu pesan besar yang ingin diusung," ungkapnya.
Lalu Syafii menambahkan penyelenggaraan MTQ 2016 bagi NTB menjadi momentum untuk memproklamasikan diri sebagai provinsi agamis dan layak disebut sebagai Pulau Seribu Masjid dan menjadi tempat pembelajaran Alquran.