Senin 12 Oct 2015 17:24 WIB

Masyarakat Rohingya Butuh Bantuan Pendidikan dan Kesehatan

Rep: c16/ Red: Andi Nur Aminah
Anak-anak pengungsi Rohingya sedang belajar.
Foto: Republika/Dyah Meta Ratna Novia
Anak-anak pengungsi Rohingya sedang belajar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Daerah Rakhine, Myanmar melakukan kunjungan ke kantor pusat Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) di Jakarta Senin (12/10). Tujuan kunjungan itu untuk menindaklanjuti misi pembangunan Indonesia Health Centre di Minbya, Myanmar.

Sekretaris Kabinet Daerah Rakhine, U Tin Maung Swe, mengakui para pengungsi Rohingya di daerah kamp Rakhine saat ini memang membutuhkan banyak bantuan. "Pengungsi Rohingya di Rakhine kondisinya jauh tertinggal, ada banyak kebutuhan yang harus dipenuhi di sana," kata U Tin di kantor pusat MER-C, Jakarta, Senin (12/10).

Menurutnya, kebutuhan yang paling utama bagi para pengungsi adalah pendidikan dan kesehatan. Dalam bidang pendidikan perlu adanya bantuan sekolah dan tenaga pendidik karena kebanyakan anak-anak pengungsi Rohingya tidak mendapatkan pendidikan.

Apabila kondisi tersebut terus dibiarkan, U Tin khawatir anak-anak pengungsi ini akan memiliki masa depan yang suram. Mereka menjadi tidak berpendidikan. Padahal, dengan berpendidikan tentunya konflik antar agama akan bisa terhindar. "Pendidikan bisa membuat dua komunitas agama (budha dan muslim) menjadi bisa hidup berdampingan," kata U Tin.

Sementara, dalam hal kesehatan pengungsi Rohingya juga membutuhkan bangunan dan fasilitas rumah sakit. U Tin mengakui pengungsi Rohingya juga banyak yang menggunakan fasilitas rumah sakit pemerintah Myanmar.

Selain bangunan dan fasilitas rumah sakit, pengungsi Rohingya juga membutuhkan dokter spesialis seperti spesialis mata. U Tin berjanji pemerintah Rakhine akan turut memerhatikan kesehatan pengungsi dengan mengirimkan dokter spesialis di kamp-kamp pengungsi Rohingya.

U Tin mengakui pengungsi Rohingya di Rakhine masih sangat tertinggal dalam dua hal itu. Ia berharap agar ada donatur seperti MER-C bisa membantu pemerintah Rakhine memenuhi kebutuhan pengungsi Rohingya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement