Senin 12 Oct 2015 16:35 WIB

Pemuda Muhammadiyah: Kabut Asap Jangan Menjadi Tradisi Tahunan

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Agung Sasongko
Sejumlah pengendara menembus kabut asap yang menyelimuti Jembatan Betrix, Sarolangun, Jambi, Rabu (7/10).
Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Sejumlah pengendara menembus kabut asap yang menyelimuti Jembatan Betrix, Sarolangun, Jambi, Rabu (7/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak berharap musibah kabut asap akibat pembakaran hutan di Sumatera dan Malaysia tidak menjadi tradisi tahunan. Ia pun mendesak adanya penegakan hukum yang tegas agar hal itu tidak berulang.

"Kuncinya penegakan hukum. Kalau diketahui lahan si "A" yang dibakar maka segera lakukan penyidikan dan tindak secara hukum," ujarnya, Senin (12/10).

Menurutnya, persoalan kabut asap di Sumatera dan Kalimantan tak kunjung usai karena ada kongkalikong antara pemodal besar, aparat, serta birokrat.

Dahnil juga meminta agar aparat tidak salah sasaran dengan justru menindak petani-petani rakyat sebagai pelaku.

 

"Penegakan hukum harus tegas. Tindak saja korporasi-korporasi yang memang melanggar aturan," ujarnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement