Kamis 01 Oct 2015 15:58 WIB

Dubes Saudi: Perluasan Masjidil Haram Telan Dana 24 Miliar Dolar AS

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Damanhuri Zuhri
Duta Besar Arab Saudi, Musthafa Ibrahim Al-Mubarak
Foto: Republika/ Wihdan
Duta Besar Arab Saudi, Musthafa Ibrahim Al-Mubarak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Musthafa Ibrahim al Mubarak, mengungkapkan pemerintah Arab Saudi menggelontorkan dana hingga 24 milyar dollar AS untuk perluasan Masjidil Haram.

Perluasan Masjidil Haram tersebut, dilakukan untuk memberikan kenyamanan bagi para jamaah haji dari berbagai belahan dunia yang semakin meningkat.

"Pemerintah Saudi telah memberikan dana puluhan milyar dolar untuk perluasan Masjidil Haram. Hanya Masjidil Haram saja 24 milyar dollar AS," kata Al Mubarak dalam diskusi publik Tragedi Mina, Momentum Menata Ulang Penyelenggaraan Haji di Kantor DPP PKB di Jakarta, Kamis (1/10).

Lebih lanjut, ia mengatakan pemerintah Saudi telah memberikan upaya maksimal seperti mengerahkan tenaga, pikiran, serta dana untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi para jamaah haji.

Ia menyebutkan, Pemerintah Saudi melakukan investigasi guna menyelidiki penyebab terjadinya peristiwa yang menimpa jamaah haji secara berturut-turut. Ia pun meminta agar masyarakat dunia bersabar menunggu hasil penyelidikan tersebut.

"Penyelidikan masih berjalan maka dimohon bersabar. Kita menunggu setelah hasil diketahui akan kita umumkan kepada khalayak umum," kata Al Mubarak.

Dalam kesempatan tersebut, Al Mubarak membantah berita terkait penyebab tragedi yang selama ini beredar melalui media asing. Seperti adanya kunjungan tamu VVIP saat jamaah haji menumpuk.

"Adanya putra mahkota yang mengunjungi di lokasi, itu sebenarnya tidak benar. Media asing juga menyampaikan adanya gas beracun, itu semuanya bohong tidak benar," kata Dubes menegaskan.

Kendati demikian, ia mengaku penyelenggaraan ibadah haji bukan merupakan hal yang mudah. Diperlukan penambahan dan perbaikan sarana dan prasaran untuk memberikan kenyamanan.

Semakin meningkatnya jumlah jamaah haji tiap tahunnya, kata dia, menyebabkan sejumlah lokasi ibadah haji mulai menumpuk. Karena itu, diperlukan perluasan dan tambahan sarana dan prasarana, termasuk memperluas Masjidil Haram.

"Pemerintah Saudi senantiasa memberikan perhatian untuk memberikan pelayanan bagi tamu-tamu Allah yang datang," kata Al Mubarak menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement