REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Umum Pengurus Pusat Fatayat NU periode 2010-2015 Ida Fauziyah menyatakan dirinya tidak akan maju lagi menjadi ketua umum periode selanjutnya.
"Saya tidak akan maju lagi menjadi Ketua Umum Fatayat mengingat usia saya yang tidak lagi usia fatayat," katanya usai pembukaan kongres ke-XV Fatayat di Gedung Olahraga Kertajaya, Surabaya, Sabtu (19/9).
Ia mengemukakan, sosok Ketua Umum Fatayat nantinya diharapkan mampu mengelola oganisasi, baik secara internal atau juga secara eksternal. "Selain itu, sesuai dengan kriteria usianya tidak lebih dari 40 tahun dan juga sudah memberikan sumbangsihnya kepada Fatayat. Dan yang paling penting yaitu mampu menjalankan amanah dari para pendiri Fatayat," katanya.
Disinggung terkait mekanisme pemilihan, dia berharap pada saat pemilihan nanti bisa dilakukan dengan cara musyawarah mufakat. "Mekanisme tentunya akan dibahas dalam tata tertib dan saya berharap bisa musyawarah mufakat supaya tidak perlu lagi capai-capai," katanya.
Ia mengatakan, saat ini sudah hampir 34 provinsi yang sudah datang di lokasi kongres di Asrama Haji Surabaya ini. "Dari jumlah tersebut, terdapat sekitar 400 lebih cabang Fatayat yang memiliki hak suara dalam pemilihan nanti," katanya.
Namun demikian, jika nanti dalam pelaksanaannya tidak ditemukan kata musyawarah mufakat maka bisa dilakukan dengan pemungutan suara untuk memilih ketua umum. "Saya melihat ada banyak yang akan maju menjadi ketua umum demi mengabdikan diri untuk memajukan Fatayat ini," katanya.
Salah satunya, kata dia, Marini yang saat ini menjadi sekretaris umum masa kepemimpinan dirinya menjadi Ketua Umum Fatayat. "Namun untuk lebih jelasnya lagi sebaiknya bertanya kepada para peserta kongres karena mereka yang memiliki hak suara," katanya.
Pada pembukaan kongres ke XV Fatayat ini juga dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj, Gubernur Jatim Soekarwo dan juga beberapa pengurus lainnya. Kegiatan kongres di Asrama Haji Surabaya ini dijadwalkan berlangsung tanggal 18 sampai dengan 22 September 2015.
Ikuti Whatsapp Channel Republika