Kamis 17 Sep 2015 10:26 WIB

Gara-Gara Jam, Siswa Muslim AS Dituduh Buat Bom

Rep: c 25/ Red: Indah Wulandari
Ahmed Mohamed dan jam rakitannya
Foto: dallasnews
Ahmed Mohamed dan jam rakitannya

REPUBLIKA.CO.ID,TEXAS -- Seorang siswa Muslim di Texas yang hendak membuat gurunya terkesan dengan jam buatan sendiri malah ditangkap oleh polisi Dallas, setelah pihak sekolah melaporkannya dengan tuduhan membuat bom.

"Dia bilang, itu terlihat seperti bom. Aku bilang, ini tidak terlihat seperti bom bagiku," kata Ahmed Mohamed, seperti dilansir onislam.net, Kamis (17/9).

Siswa 14 tahun itu menjelaskan bagaimana jam buatannya sendiri disalahartikan sebagai sebuah bom. Hal itu, katanya, saat alarm pada jam tersebut berbunyi di tengah pelajaran di SMA MacArthur, Irving.

Mohamed sebenarnya berharap untuk membuat gurunya terkesan dengan kreasi papan sirkuit yang rumit dan kabel yang terlihat di tampilan digital. Semua komponennya diikatkan ke satu sebuah tempat dengan hologram bergambar harimau di bagian depan.

Namun, Mohamed harus kecewa karena tidak mendapatkan reaksi seperti yang ia harapkan, setelah menunjukkan jam itu kepada guru teknik mesinnya.

Jam milik Mohamed disita selama pelajaran bahasa Inggris lantaran alarm yang terus berbunyi.

Guru bahasa Inggris dan kepala sekolah lalu melaporkan kecurigaan mereka ke polisi yang menangkap Mohamed, setelah membawa ia pada sesi keenam pelajaran.

Di kantor polisi, remaja Muslim ini diinterogasi oleh empat petugas polisi.

"Aku mencoba meminta panggilan telepon ke ayahku. Mereka mengatakan, Anda berada di tengah-tengah interogasi, Anda tidak bisa menelpon," ujar Mohamed kepada NBC.

"Aku benar-benar tidak berpikir itu adil karena aku hanya membawa sesuatu ke sekolah yang bukan ancaman bagi siapa pun. Aku tidak melakukan sesuatu yang salah. Aku hanya menunjukkan kepada guruku dan akhirnya aku ditangkap hari itu," terang Mohamed.

Mengomentari kasus ini, juru bicara polisi James McLellan menegaskan mereka tidak punya alasan untuk mengira jam buatan Mohamed berbahaya.

"Kami tidak memiliki informasi bahwa ia mengklaim itu bom. Dia terus bersikeras itu jam, tapi tidak ada penjelasan yang lebih jelas," pungkas McLellan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement