REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kalau Anda melintas di Jalan Otista Raya, Cawang, Jakarta Timur, Anda akan menjumpai toko kebutuhan makanan Arab. Namanya Toko Al-Afia.
Tapi jangan kaget, pembelinya yang terbanyak bukanlah orang-orang Timur Tengah atau keturunan Timur Tengah yang di Indonesia biasa disebut “jamaah”.
“Pembeli yang datang ke Toko Al-Afia, sekitar 80 persen justru orang-orang Indonesia,” kata pemilik Toko Al-Afia Muhammad Mubarak Zimah kepada Republika saat berkunjung ke Toko Al-Afia, Selasa (15/9).
Muhammad menambahkan, para pembeli yang merupakan orang pribumi itu berasal dari berbagai daerah. “Mereka adalah orang-orang yang pernah lama tinggal di Timur Tengah, baik sebagai mahasiswa, bekerja di kedutaan Indonesia di Tikmur Tengah, tenaga kerja Indonesia (TKI), maupun berbisnis di sana,” tuturnya.
Setelah mereka kembali ke Indonesia, kata Muhammad, mereka ingin bernostalgia dengan masakan Timur Tengah tersebut. “Maka mereka datang ke Al-Afia, membeli bahan baku maupun bumbu masakana Timur Tengah. Misalnya, nasi mandi, nasi kapsah, biryani dan lain-lain,” papar Muhammad Mubarak Zimah.