REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas menilai peristiwa hujan badai di kompleks Masjidil Haram, Makkah, Jumat (11/9) kemarin hingga menewaskan sekitar 107 jamaah calon haji sebagai sebuah peringatan dari Allah SWT.
“Peristiwa itu bisa sebagai peringatan bagi umat Islam sedunia karena itulah tempat berkumpul Muslim dari seluruh dunia," ujarnya kepada Republika.co.id, Sabtu (12/9).
Yunahar mengatakan, peristiwa tersebut mengandung peringatan dan pesan bagi umat Muslim di seluruh dunia yang sedang dilanda perpecahan, khususnya di Timur Tengah.
"Secara garis umum, umat Islam semakin menjauh dari ajaran Alquran dan Nabi Muhammad SAW. Apalagi dari sisi persatuan umat, khususnya di Timur Tengah banyak pembunuhan," ucapnya.
Meski mengandung makna mendalam, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia tersebut merasa umat Islam harus hati-hati menyikapinya. Sebab, ada saja yang menganggap peristiwa itu sebagai azab.
"Di zaman Nabi Muhammad, bisa tahu itu peristiwa azab atau bukan. Tapi, kalau kita kan tidak tahu itu bisa ditafsirkan peristiwa alam biasa atau bukan," ujarnya.
Ia merasa daripada dianggap sebagai azab, sebaiknya umat Muslim menganggapnya sebagai peringatan keras. Hal itu supaya umat Muslim kembali bertaubat kepada Allah.
"Tapi, sebagai umat Islam kita bisa ambil makna dari kejadian itu sebagai peringatan keras untuk kembali ke ajaran Allah, jika tidak bisa saja ada azab," katanya.