REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memberikan pengarahan kepada 125 calon master dan doktor penerima Beasiswa Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDB) Kementerian Keuangan. Mereka yang akan menimba ilmu di universitas dalam maupun luar negeri hadir pada acara 'Persiapan Keberangkatan Beasiswa Pendidikan Indonesia' di University Hotel, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Rabu (9/9).
Gatot mengatakan, mahasiswa hendaknya untuk tidak menciptakan konflik domestik yang dapat mengganggu kegiatan produksi dan merusak konsentrasi pemerintah dalam menjalankan program pembangunan serta tidak menyebarkan isu-isu negatif yang dapat menjatuhkan dan menghancurkan Indonesia.
“Kepada para mahasiswa yang akan mengemban ilmu di luar negeri, jangan menimbulkan isu-isu negatif untuk menciptakan kekacauan di Indonesia dan menjadikan pelajar berprestasi dari Indonesia sebagai agen asing serta mengeksploitasi kelamahan Indonesia yang mudah dipecah belah melalui unsur suku agama ras antargolongan (SARA),” kata Gatot.
Mengakhiri pengarahannya, Gatot menekankan, mahasiswa hendaknya tidak ikut menjadikan Indonesia sebagai pasar narkoba yang dapat menghancurkan generasi muda Indonesia. Tak lupa, ia mengimbau, jangan menciptakan euforia di kampus agar mahasiswa meninggalkan kampus, tidak belajar dan turun ke jalan melakukan demonstrasi. "Demonstrasi boleh saja, tetapi sesuai dengan hati nurani," kata mantan KSAD tersebut
Hadir dalam acara tersebut antara lain, Koorsahli Panglima TNI Mayjen Wisnu Bawa Tenaya, Aster Panglima TNI Mayjen Wiyarto, Kapuspen TNI Mayjen Endang Sodik, para perwira staf ahli Panglima TNI Tingkat II dan Tingkat III serta pejabat Mabes TNI dan angkatan.