REPUBLIKA.CO.ID, YINCHUAN -- Cina mulai merambah bisnis pariwisata hingga ke mancanegara. Departemen Pariwisata dan juga perusahaan pariwisata di Barat Laut Cina daerah otonomi Ningxia Hui, daerah yang didominasi oleh Muslim, menandatangani kerjasama bisnis pariwisata dengan Arab dan Malaysia di ibu kota regional Yinchuan.
Kerjasama tersebut dilaksanakan dalam bentuk konferensi selama empat hari sejak Selasa (8/9). Sementara itu juga diadakan pameran wisata yang digelar Kamis (10/9) yang merupakan rangkaian acara konferensi tersebut.
Konferensi dihadiri ratusan pejabat pariwisata dan agen perjalanan dari 21 negara, termasuk Jordan, Uni Emirat Arab (UEA), Mesir, Malaysia, dan Republik Korea.
Dalam perjanjian tersebut disepakati Departemen Pariwisata dan maskapai penerbangan untuk memulai penerbangan langsung menghubungkan Yinchuan dengan Amman dan Kuala Lumpur.
Hunter International Travel & Tourism serta LLC sebuah layanan perjalanan di UEA, setuju untuk mendirikan pusat pemasaran di Dubai untuk menarik lebih banyak wisatawan Timur Tengah untuk berwisata ke Ningxia. Agen perjalanan di Cina dan Arab Saudi juga sepakat untuk menawarkan diskon untuk wisatawan dari negara-negara lain.
"Tahun lalu, Cina menerima 340 ribu kedatangan turis dari Timur Tengah, 570 ribu dari Indonesia, dan 1.13 juta dari Malaysia," kata Li Shihong, Kepala Deputi Pariwisata Nasional Cina menurut Xinhuanet, Rabu (9/9). Ningxia memiliki penduduk Muslim terbesar di Cina. Sekitar 36 persen penduduknya beragama Islam.