Jumat 04 Sep 2015 16:45 WIB

Tokoh Lintas Agama Bentuk Gerakan Penyelamatan Bumi

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Agung Sasongko
Bumi
Foto: sanmonku.deviantart.com
Bumi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah tokoh lintas agama sepakat membentuk gerakan untuk menangani isu perubahan iklim dan pemanasan global. Pergerakan tersebut dikukuhkan dengan mengusung nama "Indonesia Bergerak Menyelamatkan Bumi".

"Kami bersepakat untuk mendirikan sebuah gerakan masyarakat madani Indonesia untuk menangani perubahan iklim dan pemanasan global yg berdampak pada masyarakat," kata cendekiawan Islam Din Syamsuddin di Kantor Centre for Dialogue and Cooperation among Civilisations (CDCC) Jakarta, Jumat (4/9).

Kantor CDCC menjadi saksi lahirnya gerakan tersebut. Pada hari itu digelar rapat yang melibatkan perwakilan agama seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Persekutuan Gereja Indonesia (PGI), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), Parisada Hindu Dharma Indonesia, dan sejumlah organisasi pelestarian alam. Usai rapat sekitar dua jam terpilih nama gerakan serta seorang ketua yakni Kepala Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam MUI Hayyu Prabowo.

Din mengatakan, gerakan tersebut akan berupaya menyelamatkan bumi secara bersama dan melibatkan seluruh elemen bangsa. Ia menambahkan, gerakan ini akan melakukan kampanye, sosialisasi, advokasi, dan edukasi dalam rangka penyelamatan bumi dalam konteks seluas-luasnya.

Din selaku anggota tim pengarah menyatakan, tim penggerak akan segera rapat untuk menyusun rancangan aksi. Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu menilai seluruh agama memiliki tujuan yang sama dalam menjaga bumi sebagai rumah umat manusia.

Din mencontohkan, MUI telah memberikan aksi konkret dengan melahirkan fatwa-fatwa yang berkaitan dengan pelestarian alam. Salah satunya yakni fatwa tentang pelestarian satwa langka untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Bahkan, menurut Din, fatwa tersebut mendapat apresiasi internasional.

Din lantas mendorong agar dorongan tersebut bisa sampai ke masyarakat melalui khutbah agama. "Khotbah jangan hanya membahas surga dan neraka," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement