REPUBLIKA.CO.ID, oleh Anggito Abimanyu
Tempat bersejarah yang sering dikunjungi oleh jamaah haji dan umrah di Madinah adalah Masjid Nabawi, Raudhah, makam Nabi Muhammad, Masjid Quba, Masjid Qiblatain, Jabal Uhud dan kebun kurma.
Tempat yang paling sering dikunjungi di Madinah tentu adalah Masjid Nabawi untuk melakukan shalat dan berdoa. Shalat di Masjid Nabawi nilainya sangat tinggi sebagaimana sabda Nabi SAW: Shalat di masjidku ini (Masjid Nabawi) lebih utama 1.000 kali dibanding shalat di masjid lainnya kecuali di Masjidil Haram dan shalat di Masjidil Haram lebih utama 100.000 kali shalat daripada masjid lainnya. (HR. Ahmad Ibnu Huzaimah dan Hakim).
Pada musim haji, Masjid Nabawi terbuka untuk jamaah selama 24 jam. Sedangkan pada musim umrah, Masjid Nabawi hanya dibuka pada jam 03.00–22.00 waktu Saudi Arabia.
Raudhah tempat paling mustajab di Masjid Nabawi. Raudhah adalah suatu tempat di dalam Masjid Nabawi yang letaknya ditandai tiang-tiang putih, berada di antara rumah Nabi (sekarang makam Rasulullah SAW) sampai mimbar. Luas Raudhah dari arah timur ke barat sepanjang 22 m dan dari utara ke selatan 15 m. Raudhah adalah tempat yang makbul untuk berdo’a. Sabda Rasulullah SAW: “Antara rumahku dengan mimbarku adalah Raudhah (taman) di antara taman-taman surga.” (Diriwayatkan lima orang ahli hadits).
Di Masjid Nabawi juga terdapat makam Rasulullah yang juga sering dikunjungi untuk ziarah. Rasulullah dimakamkan di tempat meninggalnya, yakni di tempat yang dahulunya adalah kamar Ummul Mukminin Aisyah ra, isteri Nabi. Kemudian berturut-turut dimakamkan pula dua shahabat terdekatnya di tempat yang sama, yakni Abu Bakar Al-Shiddiq dan Umar bin Khattab. Makam Rasulullah terletak di bawah kubah hijau di sebelah kanan depan masjid Nabawi.