Rabu 02 Sep 2015 14:49 WIB

LEM Dukung Karyawan Berjilbab

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Agung Sasongko
Muslimah
Foto: Reuters
Muslimah

REPUBLIKA.CO.ID,  MATARAM -- General Manager Lombok Epicentrum Mall (LEM), Salim Abdad menganjurkan kepada para penyewa di gedung tersebut untuk memperbolehkan karyawannya memakai jilbab. Pihaknya tidak melarang kepada penyewa agar karyawan yang ada untuk tidak memakai jilbab.

Hal ini terkait dengan salah satu perusahaan furniture “Informa” di LEM yang melarang karyawan memakai jilbab.

“Kita mengimbau kepada penyewa untuk menyesuaikan dengan karakter daerahnya. Selain itu, kami tidak pernah melarang penyewa untuk melarang karyawannya memakai jilbab,” ujarnya kepada wartawan di Kota Mataram, Rabu (2/9).

Ia menuturkan, pihaknya sudah memanggil manajemen Informa dan mengklarifikasi tentang larangan berjilbab. Hasilnya, pihak Informa menyatakan tidak melarang karyawan untuk berjilbab dan sudah disampaikan kepada Disnakertrans Kota dan Provinsi.

Sebaliknya, kata dia, LEM ikut serta dalam memudahkan karyawan untuk beribadah. Dimana, membuat mesjid seluas 500 persegi agar para karyawan tidak kesulitan saat akan melaksanakan ibadah.

Sebelumnya, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Mataram mengungkapkan salah satu perusahaan furniture di Kota Mataram "Informa" melarang karyawan untuk memakai jilbab. Bahkan, direktur operasional "Informa" pernah mengungkapkan larangan karyawannya menggunakan simbol-simbol keagamaan.

"Dua hari pantauan petugas dilapangan, kita menemukan bukti ada pelarangan memakai jilbab karyawati disini," ujar Kepala Disnakertrans Kota Mataram, Ahsanul Khalik kepada wartawan seusai melakukan sidak di "Informa" di Lombok Epicentrum Mall, Senin (31/8).

Ia menilai kebijakan yang dilakukan perusahaan tersebut tidak memperhatikan budaya di daerah serta melanggar Undang-Undang. Oleh karena itu, pihaknya meminta agar pihak perusahaan membuat surat pernyataan untuk tidak melarang karyawannya memakai jilbab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement