REPUBLIKA.CO.ID,ISLAMABAD -- Negara-negara Barat harus memahami perbedaan antara Islam dengan terorisme.
Menteri Dalam Negeri Pakistan Chaudhry Nisar Ali Khan menyatakan hal tersebut ketika bertemu Penasehat Keamanan Nasional Inggris Kim Darroch di 10 Downing Street di London, Kamis (27/8).
Menurut siaran pers yang dikeluarkan, kedua pemimpin membahas hubungan bilateral dan kerjasama antara Pakistan dan Inggris serta situasi regional.
"Islam dan terorisme adalah dua hal yang berlawanan dan Barat harus memahami perbedaan ini," tegas Nasir dilansir Reuters.
Membahas perang yang sedang berlangsung melawan terorisme, Nisar mengatakan, jika ancaman terorisme adalah ancaman bagi kawasan dan perdamaian internasional.
"Pemerintah dan rakyat Pakistan bertekad untuk sepenuhnya menghilangkan ancaman ini," kata Nasir.
Sang Menteri menjelaskan jika mengejar hubungan persahabatan dengan negara-negara tetangga atas dasar kesetaraan adalah prinsip dasar kebijakan luar negeri Pakistan.
"Sangat disesalkan bahwa upaya tulus kami untuk perdamaian di Afghanistan menjadi sasaran reaksi negatif yang salah," tambah Nasir.
Menyoroti pengorbanan besar dari Pakistan dalam perang melawan terorisme, ia menyampaikan kalau orang-orang Pakistan berharap tidak akan ada diskriminasi di tingkat internasional pada isu sensitif ini.
Penasihat Keamanan Nasional Inggris Kim Darroch sangat menghargai pengorbanan Pakistan dalam perang melawan terorisme. Ia meyakinkan kalau Inggris akan terus memberikan bantuan untuk mengembangkan dan memperkuat lembaga-lembaga Pakistan.