Selasa 25 Aug 2015 02:22 WIB

Kemenkes Saudi Siapkan Fasilitas untuk Cegah MERS

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Angga Indrawan
MERS
MERS

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kementerian Kesehatan Arab Saudi akan menerapkan sistem pengawasan epidemik 24 jam nonstop dalam sepekan untuk mengantisipasi penyebaran virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS) di Makkah dan Madinah. Kemenkes Arab Saudi juga mengambil langkah untuk mengendalikan peningkatan sebaran MERS di Riyadh. 

Asisten Deputi Menteri untuk Pencegahan Penyakit Abdullah Asiri menyatakan, tiga laboratorium telah disiapkan di Makkah, Mina, dan Arafat serta empat fasilitas serupa di Madinah. "Hasil pengujian dari sampel yang dicurigai akan diberikan dalam kurun waktu delapan jam," kata Asiri seperti dikutip dari Arab News, Senin (24/8). 

Asiri mengatakan, jika terbukti positif MERS pihak berwajib akan mengisolasi pasien tersebut dan membawanya keluar dari tanah suci untuk mencegah penyebaran MERS di antara sesama jamaah haji. 

Deputi Menteri Kesehatan Arab Saudi Abdulaziz bin Saeed menyatakan, pihaknya telah menurunkan tim spesialis infeksi penyakit di seluruh rumah sakit di Ibu Kota Arab Saudi untuk mengawasi pergerakan virus MERS. Jika Rumah Sakit Nasional melaporkan kasus yang cukup tinggi maka tim cepat yang terdiri dari para ahli akan segera ke lokasi untuk mendukung tim lokal. 

"Kementerian telah menguji lebih dari 5700 sampel sebagai deteksi dini untuk memberi kepastian individu-individu yang terbukti negatif MERS," kata Abdulaziz. 

Saat ini, terlacak 53 kasus MERS di rumah sakit nasional. Dari kasus tersebut, 32 pasien berada di rumah sakit, tiga pasien berada di isolasi rumah, 17 meninggal dan satu pasien diizinkan pulang. Pada Sabtu (22/8) terdapat tujuh kasus baru MERS di Arab Saudi. Itu menambah deretan kasus MERS menjadi 1141 kasus sejak Juni 2012. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement