REPUBLIKA.CO.ID, STOCKPORT -- Seorang Muslim bernama Qaiser Hamid dipukuli oleh dua remaja tak dikenal di jalan salah satu toko di jalan raya Stockport, Inggris. Pria yang bekerja sebagai perawat itu mengaku diserang karena berjanggut.
Hamid tidak hanya dipukuli, tapi sebelumnya ia sempat dihina dengan perkataan rasis. Kini ia merasa takut untuk pergi keluar rumah.
Sebelumnya, pria berusia 37 tahun tak menyangka menerima perlakuan buruk tersebut. Lantaran ia hanya ingin berbelanja di salah satu toko. Saat itu ada remaja wanita yang menghinanya dengan kata-kata rasis. Setelah itu, remaja pria menghampirinya dan memukulinya.
Setelah insiden itu, ia dirawat di rumah sakit karena luka robek dan memar di wajahnya. Bahkan hidungnya retak akibat insiden pemukulan itu.
"Saya dipukuli salah satu dari mereka dan saya mencoba bertahan ketika akhirnya mereka mengeroyok, saya dihajar habis-habisan," katanya seperti dilansir dari ITV, Kamis (20/8).
Akibat insiden itu, ia mengaku tidak akan pernah kembali ke Stockport. Ia mengatakan, mengalami tekanan mental jika ingin pergi keluar rumah. Menurut perkiraannya, pemuda itu berusia 15-17 tahun.
Sementara itu, inspektur Stephen Gilbertson dari kepolisian Stockport mengatakan memang banyak remaja berkumpul di wilayah itu selama beberapa hari terakhir. Ia menganggap insiden pemukulan itu sebagai puncak kenakalan remaja.
"Polisi segara ke lokasi secepat mungkin tapi ada insiden lain yang harus ditangani di waktu yang sama," katanya.