Rabu 19 Aug 2015 09:14 WIB

PKPU dan KBRI Myanmar Kerja Sama Salurkan Bantuan Banjir‎

suasana banjir di Myanmar.
Foto: PKPU
suasana banjir di Myanmar.

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Hingga 13 Agustus 2015, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (NDMC) Myanmar melaporkan lebih dari 1,3 juta orang telah terdampak oleh banjir dan tanah longsor yang terjadi di Myanmar bulan Juli dan Agustus. Ini merupakan jumlah keseluruhan dari 297 ribu keluarga yang telah mengungsi selama periode ini. Setidaknya 106 orang dipastikan meninggal akibat banjir dan tanah longsor yang terjadi sejak Juni 2015.

Merespons hal tersebut, Kedutaan Besar Republik Indonesia bersama lembaga kemanusiaan PKPU melakukan kunjungan untuk penyaluran bantuan kemanusiaan di wilayah Ayeyarwady. Di sepanjang perjalanan yang ditempuh 5 jam dari Kota Yangon itu masih ditemukan banyaknya genangan air yang menutup jalan di jalur menuju lokasi penyaluran.

Mewakili tim PKPU dan KBRI, Sigit Witjaksono selaku Counsellor Kedutaan Besar Republik Indonesia di Yangon menyerahkan bantuan secara simbolik kepada HE U Thein Aung selaku Perdana Menteri Negara Bagian Ayeyarwady di kantor kementrian setempat.

Sigit Witjaksono menyampaikan bahwa program ini merupakan bantuan dari KBRI, PKPU, dan masyarakat Indonesia di Yangon bertepatan dengan peringatan HUT RI ke 70. "Rencana akan disalurkan untuk perlindungan pengungsi khususnya kelompok rentan," katanya.

Pada sesi wawancara dengan MRTV dan Sky net media setempat, HE U Thein Aung menjelaskan saat ini sekitar 300 ribu penduduk Ayeyarwady Region menjadi terdampak banjir. Disamping itu lahan seluas 0,2 juta hektar mengalami kerusakan.

Sebelumnya pada 31 Juli 2015, Presiden Myanmar mengeluarkan pernyataan bahwa ada beberapa daerah yang sangat rawan akan bencana alam dan memiliki tantangan besar untuk pemulihan yang cepat agar kembali ke keadaan normal. Wilayah-wilayah tersebut akhirnya diumumkan sebagai zona bencana alam, yang meliputi Negara bagian Chin, Negara bagian Sagaing, Negara  bagian Magway, dan Negara bagian Rakhine.

Dalam perkembangan terbaru, perbandingan dari jumlah penduduk yang terkena banjir berdasarkan wilayah atau negara bagian yang paling banyak terdampak adalah wilayah Ayeyarwady sebanyak 28 persen dari total jumlah terdampak di seluruh negeri. Kemudian disusul wilayah Sagaing dan Magway masing-masing 25 dan 23 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement