REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polemik Masjid Alamgir dan Penghancuran Kuil Polemik serta tuduhan atas peng hancuran kuil suci Hindu Madhava masih terus digelorakan oleh kelompok mayoritas Partai Hindu India (BJP). Partai BJP ini menuntut agar Pemerintah India menghancurkan masjid yang telah berdiri ratusan tahun ini untuk menghidupkan kembali kuil suci Madhava.
Namun, seorang sejarawan Muslim India, Syed Shahabuddin, menegaskan bahwa bukan umat Islam yang menghancurkan kuil Hindu tersebut. Shahabudin menyatakan, dalam Islam, tidak pernah ada anjuran untuk menghancurkan bangunan rumah ibadah.
"Merobohkan tempat ibadah hanya untuk membangun masjid justru bertentangan dengan syariah," ujarnya dalam salah satu artikelnya pada 2002. Sebagian lain menganggap penghancuran kuil tersebut memang terjadi, namun bukan bermotif agama.
Mantan gubernur Orissa BN Pande mengungkapkan, ada kisah lain terkait tuduhan pembongkaran kuil oleh Aurangzeb.
Ia mengungkapkan, sikap Aurangzeb ini didorong keinginan menghukum beberapa imam di salah satu kuil yang telah melakukan penganiayaan terhadap salah satu putri pimpinan Muslim lokal di kuil suci tersebut.
Aurangzeb pun memerintahkan agar simbol suci kuil dipindah ke tempat lain dan kuil tersebut diratakan sebagai bentuk hukuman atas perbuatan keji yang tidak sesuai dengan nilai agama di kuil tersebut. Hingga kini keberadaan Masjid Alamgir ini masih menjadi polemik. Kelompok Hindu garis keras tetap menyuarakan penghancuran masjid dan pembangunan kembali Kuil Madhava di lokasi ini.