Ahad 16 Aug 2015 11:12 WIB

Warga Arab-Israel Serukan Pembebasan Tahanan Palestina yang Koma

Salah seorang tahanan Palestina di penjara Israel (ilustrasi).
Foto: Presstv.ir/ca
Salah seorang tahanan Palestina di penjara Israel (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Ratusan warga Arab-Israel melakukan protes damai pada Sabtu (15/8) untuk memberikan dukungan kepada seorang warga Palestina dalam penahanan Israel yang jatuh koma setelah hampir dua bulan melakukan mogok makan.

Sekitar 200 orang termasuk anggota parlemen bergabung dengan pawai yang dipimpin oleh Sheikh Raed Salah, seorang pengkhotbah yang memimpin cabang utara Gerakan Islam.

Para demonstran dalam pawai di Wadi Ara, Israel Utara tersebut membawa bendera Palestina dan plakat yang menyerukan pembebasan segera Mohammed Allan, 31 tahun dan mengakhiri penahanan administratif, sebuah prosedur yang memungkinkan penahanan tanpa tuduhan.

Allan yang merupakan seorang aktivis Jihad Islam telah ditahan sejak November tahun lalu dan telah melakukan aksi mogok makan sejak 18 Juni, menurut Pusat Pengkajian Tahanan Palestina. Pada Jumat (14/8) lalu, ia kehilangan kesadaran di Rumah Sakit Barzilai di Ashkelon kemudian ia diberi garam dan cairan intravena serta bernapas dengan bantuan sebuah respirator buatan.

Seorang juru bicara rumah sakit pada Sabtu (15/8) mengatakan kondisinya saat ini stabil dan menyatakan bahwa pengobatan telah disetujui oleh keluarga Allan serta menambahkan bahwa ia akan menetap di rumah sakit itu dengan menggunakan respirator setidaknya sampai Ahad.

Allan telah menolak makanan serta perawatan medis dan dikhawatirkan ia kemungkinan dipaksa makan hanya beberapa minggu setelah Israel mengesahkan undang-undang kontroversial yang memungkinkan melakukan pemaksaan makan terhadap tahanan mogok makan.

Di Kota Hebron, selatan Tepi Barat puluhan demonstran juga menggelar aksi damai untuk Allan dengan memegang fotonya dan menuntut pembebasan segera, kata seorang wartawan AFP.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement