Ahad 16 Aug 2015 09:01 WIB

Cendekiawan Muslim Lawan Pemanasan Global

Rep: c38/ Red: Damanhuri Zuhri
Pemanasan global menjadikan kecepatan angin berkurang.
Pemanasan global menjadikan kecepatan angin berkurang.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -– Isu pemanasan global turut menjadi perhatian para cendekiawan Muslim. Menyebutnya kewajiban agama, para ulama dan pemikir Muslim mendeklarasikan sikap mereka untuk melawan pemanasan global.

“Manusia memegang amanah terhadap apa yang ada di muka bumi,” kata Mufti Uganda, Sheikh Shaban Ramadhan Mubaje, dalam sebuah pernyataan yang dikirimkan Climate Action Network (CAN), dilansir dari onislam.net, Ahad (16/8).

Karena itu, tambah Sheikh Shaban, manusia harus memastikan bahwa kita perlu melakukan segala kemungkinan untuk melindungi bumi dan generasi mendatang.

Para ulama mengimbau aksi dari madrasah dan masjid di seluruh dunia untuk memperkuat peran yang bisa dimainkan Islam dalam menghadapi perubahan iklim.

Lembaga non-pemerintah, CAN, turut menyeru negara-negara maju untuk mengurangi emisi dan membantu menyelamatkan orang-orang yang rentan terhadap perubahan iklim. Termasuk, menangani bencana yang timbul akibat kenaikan air laut, badai, dan kekeringan.

Menurut CAN, pernyataan itu dikeluarkan Selasa (11/8) kemarin setelah pertemuan dua hari di Istanbul. Mewakili 1,6 miliar Muslim, pertemuan itu dikoordinasi tiga kelompok lingkungan berbasis agama. Mereka mengajak Muslim mengurangi polusi dan mencegah dampak terburuk dari perubahan iklim.

Tidak hanya ulama Muslim, perubahan iklim telah menjadi isu semua kelompok umat beragama. Juni lalu, Paus Franciscus juga menerbitkan ensiklik setebal 181 halaman yang mendesak pemotongan emisi bahan bakar fosil untuk menyelamatkan bumi dari kerusakan lingkungan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement