Kamis 13 Aug 2015 18:33 WIB

MUI Ingin Jadi Puncak Pemikiran Muslim Indonesia

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Agung Sasongko
MUI
Foto: ROL/Fian Firatmaja
MUI

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) bertekad menjadi puncak pemikiran muslim Indonesia melalui Musyawarah Nasional ke-9. Munas MUI akan digelar di Surabaya, Jawa Timur pada 24 hingga 27 Agustus 2015. Tema "Islam Untuk Dunia yang Berkeadilan dan Berkeadaban" menjadi gagasan penting dalam musyawarah tertinggi wadah ulama, zuama, dan cendekiawan muslim di Indonesia itu.

"Pemikiran Nahdlatul Ulama dengan Islam Nusantara dan Muhammadiyah dengan Islam berkemajuan akan dipuncaki oleh pemikiran MUI," ujar Ketua Panitia Pengarah Munas MUI Slamet Effendy Yusuf kepada ROL, Kamis (13/8).

Tema Munas MUI kali ini, kata Kiai Slamet, berupaya mewadahi tema yang diusung NU dan Muhammadiyah lewat muktamarnya masing-masing pekan lalu. MUI, ingin mengembangkan Islam jalan tengah atau moderat untuk peradaban Indonesia dan dunia yang berkeadilan.

Kiai Slamet mengatakan, Islam mutawassith atau moderat adalah Islam yang tidak ekstrem. "Islam yang mendekati sesuatu dengan jalan yang adil." Islam semacam ini mampu menata Indonesia menjadi lebih tentram dan damai. Gagasan ini juga dapat memberikan kesempatan konkret untuk kepentingan bangsa dan kemanusiaan.

Menurut Kiai Slamet, dengan mewujudkan kondisi yang stabil, tentram, dan penuh toleransi, Indonesia mampu mengembangkan semangat keilmuan sehingga bisa melahirkan bangsa yang memiliki peradaban tinggi. Jangan sampai citra Islam di level dunia terus tercemar. "Jangan sampai Islam itu seperti troublemaker padahal Islam itu pencipta kedamaian," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement