Ahad 09 Aug 2015 20:43 WIB

Belum Ada Lembaga Terpadu yang Urusi Pasar Wirausaha Pesantren

Rep: c35/ Red: Agung Sasongko
Ustaz Yusuf Mansur tengah menikmati durian usai memberi taushiyah pada Zikir Nasional Republika
Foto: foto: damanhuri zuhri/republika
Ustaz Yusuf Mansur tengah menikmati durian usai memberi taushiyah pada Zikir Nasional Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Daarul Quran, Ustaz Yusuf Mansyur menyayangkan ketiadaan satu lembaga terpadu yang menaungi pasar wirausaha pesantren. "Cuma belum ada satu lembaga yang concern untuk mengurusi market tersebut secara terpadu. Kalau ini bisa dilakukan, wow!," tegasnya, Ahad (9/8).

Sebagai contoh, kata dia,  Rumah Tahfidz. Hingga saat ini Rumah Tahfidz sudah memiliki enam ribu cabang. Jika dimisalkan satu cabang memiliki 100 santri maka terdapat 600 ribu santri Rumah Tahfidz yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Bila dikalkulasikan jumlah pesantren di seluruh Indonesia, kata dia, ambil Ponpes Gontor memiliki sekitar 17 ribu santri, dan Rumah Tahfidz Darul Quran memiliki sekitar 600 ribu santri, dan ditambah pula alumni-alumni Gontor yang juga membuat pesantren baru yang kira-kira berjumlah 250 ribu santri. Hitungan tersebut belum termasuk santri dari pesantren lain yang menurutnya di Indonesia terdapat 90 ribu pesantren.

"Dengan jumlah pesantren yang luar biasa tersebut, jika ada satu lembaga yang menaungi market wirausaha pesantren maka hasilnya akan luar biasa. Kemungkinan hal itu juga akan turut serta dalam meningkatkan perekonomian di Indonesia," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement