Ahad 09 Aug 2015 16:42 WIB

Ulama dan Penulis Produktif Itu Telah Tiada

Rep: Nashih Nashrullah/ Red: Damanhuri Zuhri
Syekh Wahbah az-Zuhaili
Foto: Damanhuri Zuhri Republika
Syekh Wahbah az-Zuhaili

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cendekiawan Muslim yang juga Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr KH Didin Hafidhuddin mengatakan, umat Islam baik di Indonesia maupun di seluruh dunia, merasakan kehilangan besar dengan wafatnya almarhum Prof Dr Wahbah Az-Zuhaili. 

Menurut Direktur Program Pascasarjana Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor yang juga Ketua umum Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) ini,  Syekh Wahbah bin Musthafa Az-Zuhaili adalah ulama besar dan penulis produktif serta mujahid yang tidak pernah mengenal lelah dalam menyebarkan ajaran Islam.

''Ilmu Syekh Wahbah az-Zuhaili sangat komprehensif dan menyeluruh seperti tafsir, hadis, dakwah, fikih, sirah, dan lain-lain,'' ujar Prof Didin Hafidhuddin kepada Republika, Ahad (9/8) petang.

Almarhum Syekh Wahbah Az-Zuhaili, menurut kiai Didin, sangat dikenal ketinggian ilmunya dalam bidang fikih terutama fikih muamalat. ''Bukunya yang sangat monumental al-Fiqhul Islam wa Adillatuhu. Uraiannya jelas, gamblang, mudah difahami dengan contoh-contoh kekinian,'' ungkap kyai Didin.

Prof Didin juga menilai, jasa Syekh Wahbah Az-Zuhaili sangat besar dalam memajukan ekonomi Islam di kalangan umat Islam. ''Mudah-mudahan diterima iman, islam dan amal shalehnya serta dimasukkan ke dalam surga bersama para syuhada. Amin, ''ungkap Prof Didin.

Syekh Wahbah bin Musthafa az-Zuhaili meninggal dunia, Sabtu (8/9) sore waktu setempat. Kabar berita ini disampaikan media Palestineps.com, yang berdomisili di Damaskus Suriah. Berita duka tersebut memicu kesedihan publik Damaskus dan negara Timur Tengah.

Syekh Wahbah yang berulang kali berkunjung ke Indonesia, merupakan salah satu ulama Sunni terkemuka abad ini. Ia termasuk anggota Dewan Pakar Komite Fikih di sejumlah negara seperti Arab Saudi, India, Amerika, dan Sudan. Ia juga didaulat sebagai ketua jurusan fikih Islam Universitas Damaskus.

Tokoh kelahiran Damaskus, Suriah, pada 1932 ini, termasuk 500 figur Muslim berpengaruh di dunia. Sejumlah penghargaan dunia internasional telah ia raih. Pada 2008, Pemerintah Malaysia menghadiahkan penghargaan berupa sosok Muslim paling utama kepada Syekh Wahbah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement