Sabtu 08 Aug 2015 09:41 WIB

PKPU Siapkan Rp 800 Juta untuk 'Droping' Air

Rep: c30/ Red: Dwi Murdaningsih
Petani di sawah yang alami kekeringan.
Foto: Antara
Petani di sawah yang alami kekeringan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kekeringan tahun ini diprediksi akan berlanjut sampai akhir tahun 2015. Untuk membantu masarakat melalui masa kekeringan, Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) menyiapkan dana delapan ratus juta untuk membuat droping air.

"Kita memiliki dana delapan ratus juta untuk  membantu masyarakat melalui droping air," ujar Ferry Suranto General Manager PKPU, ditemui di kantop PKPU, Jalan Condet Raya, Jakarta, Jumat (7/8).

Dana Rp 800 juta rencananya akan dialokasikan untuk wilayah seluruh Indonesia dari Aceh hingga Maluku untuk memberikan air bersih melalui droping air. Dana ini, kata dia merupakan 'dana darurat' yang akan dialokasikan untuk memberikan air, di wilayah-wilayah tertentu yang dibutuhkan.

Untuk memetakan lokasi-lokasi yang membutuhkan air, PKPU bekerja sama dengan PKPU daerah memetakan daerah mana saja yang darurat membutuhkan air sehingga bisa diberikan droping air. Pemetaan daerah-daerah yang darurat memerlukan air rencananya akan kelar pada akhir Agustus ini.

Bagi daerah-daerah yang potensial sumber air, kata Ferry, PKPU berupaya membantu penyediaan sumber air yang lebih permanen. Sebab, doping air merupakan bantuan pemberian air yang hanya bersifat sementara saja. Masyarakat bisa mendapatkan air melalui mobil tanki yang didatangkan oleh PKPU dan mitra. Sementara, jika membuat sumber air yang permanen bisa digunakan seterusnya.

Selama dua tahun ini, PKPU memiliki program pamdus (Pam untuk dusun) yang sudah ada di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta. Melalui program ini, PKPU membantu menyediakan sumber air yang langsung dialirkan ke rumah-rumah melalui pipa.

Satu pamdus bisa untuk mencukupi kebutuhan 100 kepala rumah tangga (KK). Wilayah Gunung Kidul merupakan pilot project pembangunan Pamdus karena secara geografis terdapat banyak potensi air, namun masyarakat setempat mendapat mitos 'Gunung Kidul sebagai wilayah yang sulit air'.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement