Jumat 07 Aug 2015 16:14 WIB

Pembangunan Islamic Center Malang Dimulai Tahun Depan

Tugu Kota Malang
Foto: Republika/Rakhmawati
Tugu Kota Malang

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, dalam waktu dekat bakal membangun gedung Islamic Center dengan dana sebesar Rp40 miliar di atas lahan seluas 12 hektare di kawasan Arjowinangun, Kedungkandang.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Pengawasan Bangunan (DPUPPB) Kota Malang Dr Jarot Edy Sulistyono, Kamis, mengemukakan lahan yang sebelumnya sempat mengganjal pembangunan Islamic Center tersebut sekarang sudah beres.

Namun, dari sekitar 12 hektare itu, yang akan dipergunakan hanya sekitar 10 hektare. "Pembangunan Islamic Center ini kami rencanakan tahun depan dan anggarannya pun juga diplot dalam APBD 2016, bahkan desain detailnya (DED) juga sudah selesai. Harapan kami tahun depan sudah mulai dikerjakan pembangunannya," katanya.

Ia mengakui sebelumnya lahan untuk lokasi pembangunan Islamic Center tersebut sempat menjadi ganjalan, bahkan proses pembangunannya menjadi tertunda. Namun, sekarang sudah tidak ada masalah, sehingga tahun depan sudah bisa dibangun.

Awalnya, kata Jarot, Pemkot Malang menyiapkan lahan sekitar 4 hektare di dekat GOR Ken Arok. Tetapi, status lahan tersebut masih belum jelas, sehingga pemkot tidak berani menggunakan lahan itu untuk pembangunan Islamic Center.

Selain itu, luas lahan di dekat GOR Ken Arok juga dinilai terlalu sempit untuk membangun Islamic Center. Sebab, kebutuhan lahan untuk membangun Islamic Center minimal sekitar 10 hektare. "Sekarang lahan yang disiapkan mencapai 12 hektare," ucapnya.

Gagasan pembangunan Islamic Center tersebut muncul pada awal 2014 dan rencananya pembangunan Islamic Center dikerjakan pada 2015 ini, bahkan Pemkot Malang sudah memasukan anggaran pembangunan Islamic Center tersebut dalam Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUAPPAS) 2015. Alokasi anggaran yang diusulkan untuk pembangunan Islamic Center sebesar Rp34 miliar.

Akan tetapi, Wali Kota Malang Moc Anton justru menghapus anggaran untuk pembangunan Islamic Center yang sudah dicantumkan dalam KUAPPAS 2015. Alasannya, masih ada permasalahan pada lahan yang akan digunakan untuk membangun Islamic Center itu.

Pembangunan Islamic Center ini diharapkan bisa menjadi pusat pendidikan agama dan tempat wisata religi di Kota Malang. Islamic Center akan dilengkapi sejumlah sarana dan prasarana penunjang, yakni masjid berkonsep Cheng Ho, Lembaga Pendidikan Al Quran, Laboratorium Komputer, Auditorium, Klinik Kesehatan, Perpustakaan, maupun sarana olahraga.

"Harapan kami, setelah masalah lahan selesai, gedung Islamic Center ini bisa segera dibangun dan segera selesai agar secepatnya bisa dimanfaatkan," kata Jarot.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement