REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti menilai proses demokrasi di tubuh Muhammadiyah lahir dari prinsip kepemimpinan yang mengakar. Prinsip kepemimpinan yang telah ditanamkan sejak lahirnya Muhammadiyah yaitu kepemimpinan berbasis amanah.
"Amanah adalah bagian dari ajaran agama Islam yang harus dipatuhi dengan sebaik-baiknya," ujar Mu'ti di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (4/8).
Mu'ti mengaku demokrasi di tubuh Muhammadiyah jauh dari ambisi. Di Muhammadiyah, katanya, seseorang tidak boleh meminta jabatan tapi juga tidak boleh menolak jabatan yang diberikan.
Mekanisme pemilihan pemimpin pun dirancang agar figur yang terpilih memiliki rekam jejak yang baik. "Ini kunci agar tidak terjadi perebutan kepemimpinan," ujarnya.