Ahad 02 Aug 2015 18:57 WIB

Muhammadiyah Aktif dalam Penanggulangan Bencana

Rep: c35/ Red: Agung Sasongko
Lapangan parkir Bandara Sendai penuh dengan lumpur dan sampah serta puing-puing bangunan yang terbawa tsunami pada Jumat.
Foto: AP
Lapangan parkir Bandara Sendai penuh dengan lumpur dan sampah serta puing-puing bangunan yang terbawa tsunami pada Jumat.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) atau disebut juga Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Pimpinan Pusat Muhammadiyah bersama LAZISMU sangat aktif dalam forum-forum kemanusiaan internasional.

Selama periode 2010–2015, salah satu fokus misi Muhammadiyah yang dijalankan MDMC adalah menjadi pelopor penguatan peran agama dalam upaya pengurangan risiko bencana dan bantuan kemanusiaan di dunia Internasional.

“Prof. Din Syamsuddin sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah juga aktif memperkuat peran ini, seperti ketika menjadi pembicara pada Konferensi Dunia untuk Pengurangan Risiko Bencana di Sendai, Jepang 15 Mei tahun 2015. Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang membawahi MDMC, Prof Syafiq Muhgni, juga berperan aktif pada berbagai konferensi Humanitarian Forum Internasional selain menjadi Ketua Pengarah Humanitarian Forum Indonesia," ungkap wakil Ketua MDMC, Rahmawati Husein, PhD. kepada Republika, Ahad (2/8).

Selain itu, MDMC juga terlibat aktif pada konferensi tentang kompatibilitas antara syariah/ hukum Islam dengan Hukum Kemanusiaan Internasional yang berlangsung di Pakistan. Muhammadiyah melalui MDMC juga menjadi penggerak diskusi terfokus tentang peran organisasi berbasis keagamaan dalam pemberian bantuan kemanusiaan di Bangkok.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh jaringan lembaga non pemerintah dalam pengurangan risiko bencana di Asia (ADDRN) dan badan PBB untuk Koordinasi Kemanusiaan (UNOCHA).

Rahmawati menambahkan, pada tanggal 17-18 Agustus 2015 mendatang,  MDMC diminta oleh Palang Merah Internasional untuk menjadi Fasilitator di Davao, Mindanao untuk pelatihan kepemimpinan masyarakat Moro di sana mengenai bantuan kemanusiaan dan kedaruratan.

“Bahkan dalam suasana Muktamarpun permintaan kerjasama terus berdatangan,” ungkap Doktor Disaster Management alumni Texas A&M University, Amerika Serikat ini.  

Pada lima tahun ini Muhammadiyah mengirimkan misi bantuan kemanusiaan pada Badai Haiyan di Filipina, Gempa Bumi Nepal, menjadi peserta aktif pada pertemuan lembaga PBB dan Palang Merah Internasional, hingga pelatihan-pelatihan di Mesir, Bangkok, Singapura dan Filipina.

Selain itu mereka juga menggalang dana untuk bantuan krisis kemanusiaan di Palestina. Termasuk juga mendampingi pengungsi internasional lintas negara, seperti pengungsi Rohingnya di Medan sejak tahun 2013 dan di Aceh saat ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement