Rabu 29 Jul 2015 14:28 WIB

Hafiz dan Penghafal Hadis Perlu Bentuk Komunitas

Rep: c 08/ Red: Indah Wulandari
  Peserta wisudawan penghafal Alquran memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Sabtu (30/3).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Peserta wisudawan penghafal Alquran memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Sabtu (30/3).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --  Para penghafal Alquran perlu membentuk komunitas hafiz dan penghafal hadis agar saling bertukar pikiran.

“Nanti kita buat komunitas pemuda penghafal asunnah. Agar para hafiz-hafiz kita dapat berkumpul dan saling memberi pesan terbaik satu sama lain,” kata pimpinan Ar-Rahman Qur’anic Learning Center (AQL) Islamic Center Ustadz Bactiar Nasir, Rabu (29/7).

Hal ini, kata Bachtiar, agar para hafiz dapat terus berkomunikasi dan dalam memahami dan mendalami ilmu-ilmu dalam Alquran dan hadis. Sekaligus agar terus membimbing bakat para hafiz muda Indonesia hingga tingkat pendidikan S2 atau S3.

Setelah benar-benar merasakan pendidikan hafiz secara menyeluruh, pria yang juga Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) ini mengharapkan hafiz-hafiz muda ini nantinya dapat terjun ke masyarakat baik sebagai ulama ataupun pengajar ilmu-ilmu Alquran dan hadis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement