REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH –Klaim universitas di Inggris tentang penemuan perkamen Alquran tertua di dunia mendapat bantahan dari para sarjana Arab. Mereka menyangkal pernyataan bahwa Alquran dari Universitas Birmingham ditulis pada era Nabi Muhammad SAW.
"Tidak mungkin untuk memastikan bahwa perkamen ditulis di masa Nabi Muhammad SAW," kata salah seorang sarjana Saudi Abdul Sattar Al Halouji seperti dikutip harian Makkah, Arabian Business pada Senin (27/7).
Sebelumnya, diberitakan terdapat fragmen Alquran yang dianggap tertua di dunia yang ditemukan di University of Birmingham. Naskah terdiri dari bagian-bagian Surah 18 sampai 20 dari kitab suci,. Ia ditulis dalam bentuk salah satu jenis tulisan Arab yakni khat Hijaz.
Selain menampik klaim Alquran tertua tersebut, Hallouj menyebut Birmingham tengah mencari perhatian publik semata. Untuk memperkuat argumennya, ia bersama para ahli tengah meneliti tinta yang digunakan dalam menulis bab-bab dari kitab suci tersebut.
Kulit binatang yang menjadi tempat teks Alquran ditulis tidak sama tuanya dengan yang diasumsikan peneliti. Tapi ini masih belum bisa membuktikan teks Alquran ditulis pada waktu sebagaimana yang diklaim Universitas Birmingham.
“Harus dilakukan pemerinsaan terhadap tinta yang digunakan untuk menulis agar menyingkap data yang tersembunyi,” tuturnya.