REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Amsal Bakhtiar menegaskan tidak ada perbedaan yang signifikan antara peminat program studi umum dan agama di perguruan tinggi Islalm.
Menurutnya, penurunan maupun penaikan peminat secara keseluruhan tidak terlalu terlihat nyata pada dua jenis prodi itu. Terutama, mengenai pendapat yang menyebutkan bahwa prodi agama mengalami penurunan dibandingkan umum.
“Data yang kita miliki sebenarnya prodi agama tidak turun atau lebih tepatnya flat,” jelas Amsal. Memang, peminat prodi umum mengalami peningkatan. Namun, ini bukan berarti prodi agama mengalami penurunan peminat.
Amsal menyatakan, alasan banyaknya peminat pada prodi umum karena latar belakang para pendaftar. Menurutnya, sebagian besar pendaftar merupakan lulusan SMA dan SMK. Jumlah lulusan ini semakin meningkat.
Sementara tentang prodi agama, Amsal mengatakan, para pendaftarnya merupakan para lulusan pesantren. Ini karena, angka lulusan dari pesantren relative stabil.
Agar bisa meningkatkan jumlah peminat prodi agama, Amsal menerangkan Kemenag memiliki berbagai upaya. Pertama, pihaknya akan memberikan beasiswa untuk para peminat prodi agama.
Kemudian, tambah dia, pihaknya juga berencana akan membuka kembali Madrasah Aliyah Khusus (MAK). “Jadi para siswanya akan memiliki latar belakang Bahasa Arab dan kagamaan yang lebih mendalam,” terangnya.
Selain itu, Amsal juga menegaskan, Kemenag akan lebih mempromosikan prodi agama ke masyarakat. Termasuk, tambah dia, prospek dari prodi tersebut. Kemudian, pihaknya akan berupaya untuk membina bibit-bibit unggul di pesantren dan madrasah. Sehingga, mereka bisa memberikan pengaruh yang baik bagi prodi agama ke depannya.
Pada kesempatan yang sama, Amsal juga menyeburkan target UM-PTKIN tahun mendatang. Menurutnya, akan ada dua provinsi yang sudah mengajukan izin membangun Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN). Kedua provinsi itu, kata dia, yakni Kalimantan Utara dan Sulawesi Barat.
“Ke depan InsyaAllah ada dua PTAIN baru yang masuk UM-PTKIN,” jelasnya. Sebelumnya, kata dia, di kedua provinsi tersebut memang belum memiliki PTAIN.