Ahad 26 Jul 2015 09:01 WIB

Kanada Teliti Alasan Warganya Masuk Islam

Rep: C38/ Red: Ani Nursalikah
GENCAR SEDEKAH. Umat Muslim Kanada kini tak malu lagi untuk beramal. Mereka kini gencar bersedekah guna memperbaiki citra negatif umat Islam di mata dunia, khususnya di mata masyarakat Kanada.
Foto: onislam.net
GENCAR SEDEKAH. Umat Muslim Kanada kini tak malu lagi untuk beramal. Mereka kini gencar bersedekah guna memperbaiki citra negatif umat Islam di mata dunia, khususnya di mata masyarakat Kanada.

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Di tengah peningkatan jumlah mualaf, sebuah penelitian di Kanada baru-baru ini mencoba menjawab pertanyaan mengapa orang Kanada memilih Islam?

"Kanada adalah negara yang tidak memiliki satu pun artikel jurnal tentang mualaf. Jadi, saya pikir ini kesempatan besar," kata Prof Scott Flower dari University of Melbourne dalam sebuah wawancara dengan Radio CBC Ottawa Morning, dilansir dari onislam.net, Ahad (26/7).

Atas alasan ini, Public Safety Canada mendanai proyek seorang akademisi Australia untuk mempelajari mengapa warga Kanada masuk Islam.

Penelitian ini akan menjadi studi pertama tentang mualaf di Kanada, mengikuti pola sejumlah penelitian lain yang menerima dana dari Public Safety melalui Kanishka Project. Sebelumnya, Kanishka Project juga mendanai penelitian mengenai terorisme dan kontraterorisme.

Flower berencana menghabiskan beberapa bulan ke depan di Kanada untuk mewawancarai para mualaf. Ia ingin mengetahui alasan di balik keputusan mereka.

"Anda pasti sangat abai bila tidak merasa peduli dengan masyarakat Muslim pada umumnya, terutama kalangan mualaf," ungkap dia.

Pasalnya, kata Flower, sudah ada sejumlah RUU yang disahkan baru-baru ini di Kanada yang tidak bermaksud menggunakan kata menindas, tapi benar-benar membuat umat Islam tertekan.

Dia menambahkan, kondisi ini telah membuat penelitiannya semakin rumit. Ia dihadapkan pada tantangan mencari responden yang siap dengan risiko keamanan.

Kanishka Project didirikan pada Juni 2011 atas rekomendasi dalam laporan Air India. Proyek ini merupakan proyek lima tahun senilai 10 juta dolar.

Penelitian Flower mendapat dana senilai 169.240 dolar kanada dari putaran kelima hibah Kanishka, dengan judul, "Towards understanding the extremely rare: distinguishing ordinary processes of religious conversion from violent extremism."

Kendati begitu, Flower mengaku tidak tahu bagaimana pemerintah Kanada akan menggunakan hasil penelitiannya. Sejauh ini, Muslim telah membentuk 2,8 persen dari 32,8 juta populasi penduduk Kanada. Jumlah itu menempatkan Islam sebagai agama minoritas terbesar di Kanada.

Paw Research Center menyimpulkan dalam studi, "Memetakan Populasi Muslim Global: Laporan Jumlah dan Persebaran Populasi Muslim Dunia," umat Islam hampir berjumlah seperempat dari total populasi dunia. Jumlah Muslim mencapai 23 persen dari 6,8 miliar penduduk dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement