Selasa 21 Jul 2015 10:11 WIB

Ceramah Idul Fitri di Hongkong, Ulama Ini Singgung Fenomena Lesbian

Rep: C38/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) KH Athian Ali.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) KH Athian Ali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Jumlah pasangan lesbi di kalangan TKW Hongkong dinilai semakin membengkak. Ketua Forum Ulama Ummat Indonesia (FUUI), Athian Ali, menyinggung fenomena itu dalam khutbah Idul Fitri di lapangan Victoria Park, Hongkong, Sabtu (18/7) lalu.

"Saat shalat Idul Fitri, sebagian kaum lesbi itu hadir. Mereka juga ikut shalat sehingga saya pun dalam khutbah itu sempat menyinggung juga, mengingatkan mereka dengan cukup pedas," kata Athian kepada Republika, Senin (20/7).

Dalam kesempatan itu, ia menjelaskan bahwa iman akan menolong seorang manusia mengendalikan hawa nafsu. Kalau hawa nafsu itu bisa dikendalikan, ia akan menjadi makhluk yang mulia. Sebaliknya, nilai kemanusiaan seseorang akan merosot serendah-rendahnya kalau tidak bisa mengendalikan hawa nafsu.

Athian melanjutkan, bahkan dalam Alquran dikatakan manusia yang selalu memperturutkan hawa nafsu bisa lebih rendah dari binatang. Dalam dunia binatang, kata Athian, kita tidak pernah melihat yang melakukan penyimpangan seksual. Manusia yang melakukan itu, otomatis lebih rendah dari binatang.

Kyai yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Ulama Umat Islam (FUUI) ini menilai, faktor stres akibat jauh dari suami turut meningkatkan fenomena lesbian di kalangan TKW Hongkong. Kebutuhan seksual adalah fitrah yang pasti akan muncul dalam diri setiap orang. Ketika kebutuhan itu muncul kemudian yang ada hanya teman wanita, sentuhan-sentuhan sesama jenis bisa merangsang.

Menurut Athian, para TKW itu sudah bertahun-tahun berada di Hongkong. Sebagian baru pulang ke tanah air setelah 4-5 tahun. Selama kurun waktu tersebut, mereka tetap membutuhkan penyaluran kebutuhan biologis. Sebagian terperosok ke dalam hubungan lesbian akibat tidak adanya benteng agama yang kuat.

Athian juga mengkhawatirkan apabila para TKW ini suatu saat kelak kembali ke Indonesia. "Mereka suatu saat akan kembali ke Indonesia, ini seberapa jauh dampaknya. Saya dengar pak Konjen sudah melaporkan hal ini, tapi belum ada tindakan lebih jauh dari pemerintah," kata Athian.

Sekitar 110 ribu orang turut serta dalam sholat Idul Fitri di lapangan rumput Victoria Park, yang diadakan oleh KJRI Hongkong. Mayoritas yang hadir adalah TKW, selain warga setempat, mahasiswa, dan pejabat konsulat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement