Sabtu 11 Jul 2015 10:12 WIB

'Islam Nusantara Itu Penting'

Rep: c 37/ Red: Indah Wulandari
Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri (kedua kanan), Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Masdar Farid Mas’udi (tengah) berbincang saat menghadiri Maulid Nabi SAW di Jakarta, Selasa (20/1). (Republika/Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri (kedua kanan), Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Masdar Farid Mas’udi (tengah) berbincang saat menghadiri Maulid Nabi SAW di Jakarta, Selasa (20/1). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Syiar dakwah Islam juga terkait dengan Tanah Air dan nasionalisme yang diwujudkan di Indonesia sebagai Islam Nusantara.

“Coba kita lihat bangsa Kurdi. Bangsa Kurdi itu kan ada dimana-mana, mereka ada sebagian di Irak, di Iran, di negara-negara lain ada, tapi mereka tidak punya tanah air. Dan apa mereka bisa berjuang mengekspresikan Islam? Ya mana bisa, Tanah Air saja nggak ada,”jelas Menteri Tenaga Kerja M Hanif Dhakiri, Jumat (10/7).

Jadi menurutnya, yang bisa memperjuangkan Islam dan mengibarkan bendera Islam adalah mereka yang punya Tanah Air. Sehingga, lanjut Hanif, dalam mencintai Islam harus juga mencintai Tanah Air.

“Islam Nusantara itu menjadi sangat penting karena keislaman itu tidak dibenturkan dengan keindonesiaan. Makanya, Islam di Indonesia tampil dengan wajah Nusantara yang sejuk. Yang damai dan rahmatan lil alamin,”ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement