Kamis 09 Jul 2015 09:23 WIB

Ini Akibat Buruk Berinfak ke Pengemis Musiman

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Indah Wulandari
  Seorang pengemis beraksi di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan, Ahad (27/6). (Republika/Raisan Al Farisi)
Seorang pengemis beraksi di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan, Ahad (27/6). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meminta agar masyarakat tidak menyalurkan infak di pinggir jalan.

"Kalau masyarakat suka berinfak di pinggir jalan ke pengemis membuat orang berbondong-bondong ke Jakarta untuk mengemis. Akibatnya terjadi penggelembungan penduduk di sini," ujarnya dalam acara buka bersama Kemensos di Jakarta, Rabu (8/7).

Ia menyarankan, sedekah dan infak disalurkan ke lembaga terpecaya. "Jangan memberikan infak ke pengemis-pengemis di pinggir jalan, kita harus  memartabatkan mereka."

 

Sebenarnya, ujar Khofifah, pengemis yang berbondong-bondong ke Jakarta itu ada pengemis sungguhan, namun ada pengemis musiman. Lantaran ia pernah menemukan pengemis musiman berpenghasilan Rp 25 juta selama mengemis di Jakarta. Kemudian, mereka mengajak tetangganya untuk mengemis di ibu kota.

"Infak melalui lembaga amal itu baik dan ketertiban umum tidak terganggu. Sebaiknya ini yang dilakukan," urai Mensos.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement