Senin 29 Jun 2015 16:16 WIB

Ketua MUI: Agama tak Pernah Ajarkan Kejahatan

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Agung Sasongko
Koruptor (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Koruptor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis menyatakan, agama apa pun tidak pernah mengajarkan umatnya untuk berbuat jahat. Cholil mengaku, tindak korupsi yang banyak menjangkiti umat beragama di Indonesia merupakan bentuk ketidaktaatan seseorang dalam beragama.

"Semua agama pasti mengajarkan kebaikan. Tidak ada agama yang mengajarkan mencuri, merampok, berzina," kata Cholil kepada ROL, Senin (29/6).

Cholil mengatakan, maraknya aksi korupsi dapat menjangkiti siapa saja di Indonesia. Ia menjelaskan, orang yang berbuat jahat karena tidak taat pada agamanya. Menurutnya, bukan agama yang salah tapi pemeluk agamanya yang kurang menaati dan memahami. "Umat beragama apa pun punya potensi untuk berbuat jahat," kata Cholil.

Dalam Islam, ujarnya, ada kalanya orang tidak mengerti agama. Tapi ada kalanya orang mengerti namun enggan menjalankan ajaran agama. "Nah, ini bukan hanya di Islam tapi di agama apa pun," ujarnya. n Ahmad Fikri Noor

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement