Rabu 24 Jun 2015 22:34 WIB

Kemenag Dorong Baznas Tingkatkan Kinerja

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Agung Sasongko
Petugas sedang melayani pembayar zakat di Baznas, Jakarta, Rabu (1/4).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petugas sedang melayani pembayar zakat di Baznas, Jakarta, Rabu (1/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama mendorong Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) meningkatkan kinerja dalam periode masa kepengurusan selanjutnya. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah menentukan delapan nama calon anggota Baznas periode 2015-2019 yang berasal dari berbagai unsur masyarakat ke DPR.

Calon pemegang amanah Baznas tersebut diharapkan dapat meningkatkan semangat umat membayar zakat dan mengoptimalkan pemanfaatan zakat, infak, dan sadaqah (ZIS).  "Kami harap delapan orang ini dari berbagai keahlian bisa memenuhi tantangan yang dihadapi Baznas," ujar Dirjen Bimas Islam Kemenag Machasin ketika dihubungi ROL, Rabu (24/6).

Machasin menyatakan, awalnya Kemenag mengajukan 16 nama calon anggota Baznas periode 2015-2019 kepada Presiden. Jumlah tersebut mengerucut menjadi delapan orang dan akan dibawa ke DPR untuk dimintai pertimbangan.

Delapan nama anggota Baznas berasal dari berbagai unsur masyarakat seperti praktisi zakat, tokoh ormas, da'i, hingga mantan menteri. Mantan Menteri Keuangan Bambang Sudibyo, Mantan Direktur Utama Bank Muamalat Zainulbahar Noor, serta tokoh Nahdlatul Ulama Masdar Farid Mas'udi adalah bagian dari nama-nama yang diajukan Presiden.

Machasin mengaku, pihaknya ingin Baznas bisa meningkatkan semangat masyarakat membayar zakat. Terutama, kata Machasin, agar masyarakat mau membayar zakat di lembaga yang berizin dan terakreditasi.

Selain itu, Machasin ingin zakat dapat benar-benar dirasakan masyarakat. Ia mengaku selama ini kerap muncul kritik terkait pengelolaan dana zakat.  "Muzaki tahu zakatnya mengalir ke mana dan mustahik benar-benar merasakan manfaatnya," ujar Machasin.

Dengan itu, Machasin berharap Baznas bisa menyerap potensi zakat yang selama ini baru terjaring sekitar 2 persen dari potensi Rp 270 triliun. Akan tetapi, ia juga mengingatkan agar Baznas harus tetap bekerja keras mencapai tujuan. "Zakat harus berperan dalam pengentasan kemiskinan dan pencerdasan generasi masa depan bangsa," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement