Kamis 25 Jun 2015 07:01 WIB

Ramadhan Sarana Memperkuat Persatuan Islam

Rep: c38/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Ramadhan
Foto: AP Photo/David Zalubowski
Ilustrasi Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramadhan, lanjut Machasin, adalah sarana untuk memperkuat kesatuan umat Islam. Sarana-sarana pertemuan perlu diperbanyak. Misalnya, lewat buka puasa bersama, shalat tarawih berjamaah, serta shalat subuh berjamaah.

Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Machsasin mengungkapkan, hal itu bisa dimulai dengan menunjukkan sikap terbuka. Kalau sebelumnya pengajian hanya mengundang teman sekelompok, cobalah untuk mengundang orang dari luar.

Sesekali, tidak masalah juga ikut tarawih di masjid lain atau menghadiri majelis kelompok lain. Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menjelaskan, sesama Muslim perlu saling mengenal, kemudian saling mendekatkan.

Kadang-kadang, kata Machasin, perseteruan antar kelompok beragama ini ada di tingkat atas. Orang yang dijadikan pemimpin memiliki pemikiran sempit. Akibatnya, sampai ke tingkat akar rumput juga bersikap sama.

“Kalau kita mau berdialog, bertemu, tatap muka, dan berjabat tangan, semua akan terang. Kalau pemimpin yang ada di atas sudah bersatu, permasalahan yang ada di bawah mudah diselesaikan,” tambahnya.

Karena itu, Machasin menekankan perlunya sikap rendah hati dari para pemeluk ormas atau harakah yang ada di tubuh umat Islam. Sikap ini sudah dicontohkan oleh para ulama terdahulu. Salah satunya, Imam Syafi’i.

“Suatu kali Imam Syafi’i ditanya tentang kebenaran mahzabnya. Beliau mengatakan, ‘Pendapat saya benar, tapi bisa jadi mengandung kesalahan. Pendapat orang lain salah, tetapi bisa jadi mengandung kebenaran.’ Ini yang namanya rendah hati, tidak mengklaim kebenaran sebagai monopoli kelompoknya,”kata Machasin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement