Rabu 17 Jun 2015 10:10 WIB

MUI: Tidak Perlu Sweeping untuk Minta Dihormati

Rep: c 83/ Red: Indah Wulandari
Sejumlah massa Front Pembela Islam (FPI) meminta kepada pemilik warung untuk menutup dagangannya di pusat pertokoan Panakkukang Makassar, Sulawesi Selatan.
Foto: Antara/Sahrul Manda Tikupadang
Sejumlah massa Front Pembela Islam (FPI) meminta kepada pemilik warung untuk menutup dagangannya di pusat pertokoan Panakkukang Makassar, Sulawesi Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin menegaskan tak perlu melakukan sweeping rumah makan. Menurutnya,  jika umat Islam ingin dihormati saat menjalankan ibadah puasa, maka hal terebut tidak perlu dilakukan. Apalagi dengan cara kekerasan.

"Jangan dengan kekerasan dan tidak perlu sweeping untuk minta dihormati," ujar Din, Selasa (16/6).

Ia menjelaskan, seluruh umat islam perlu meningkatkan toleransi dan tenggang rasa di bulan suci ini. Ini dikarenakan, yang tidak menjalankan ibadah puasa saat Ramadhan, bukan hanya non-Muslim saja. Tetapi juga umat islam yang sedang dalam kondisi tertentu, seperti sakit atau melakukan perjalanan.

Ia menambahkan, jika ada pemilik rumah makan yang menutup warung makannya di siang hari dan buka kembali pada malam hari maka hal tersebut patut disyukuri.

Apalagi, jika pemilik rumah makan tersebut orang Islam dan ia melakukannya karena kesadaran pribadi. Sehingga tidak ada paksaan dalam beragama. Dan ini menandakan kedewasaan bertoleransi di Indonesia semakin baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement