REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO -- Bayt Al-Suhaymi memiliki posisi penting, karena di rumah inilah hampir semua model arsitektur Islam abad pertengahan berkumpul. Struktur utama bangunan terbuat dari bata dan marmer yang dibuat sebaik mungkin untuk beradaptasi pada lingkungan kering dan panas di Mesir.
Gaya khas seperti area taman hijau di tengah rumah, langit-langit yang tinggi dengan lobang angin terhubung, dan balkon dengan struktur penutup berkisi mashrabiya. Semua itu membuat sirkulasi udara berjalan baik serta berperan sebagai pendingin udara alami.
Bayt El Suhaymi dibangun di atas lahan seluas 2.100 meter persegi dan terdiri dari ruang kamar, koridor dan aula yang keseluruhannya berjumlah sebesar 115 ruang.
Memasuki area dalam Bayt Al-Suhaymi pengunjung akan menemui Sahn atau ruang persegi yang terbuka di tengah bagian rumah, berupa halaman luas dan taman layaknya gaya istana Alhambra. Pengungjung pun dapat melihat struktur mashrabiya bersusun apik di setiap jendela dan balkon atas rumah.
Di antara bagian-bagian ruangan yang memisahkan bagi masyarakat umum (salamik) dan khusus keluarga dan perempuan (haramlik). Model bangunan ini meniru gaya Ottoman. Di area Salamik seperti halaman persegi, ruang tamu umum dan kamar bagi tamu.
Sedangkan area Haramlik mencakup aula keluarga, kamar anggota keluarga terutama perempuan, hammam atau kamar mandi dan dapur. Kamar bagi anggota keluarga perempuan seluruhnya menggunakan mashrabiya untuk menjaga pandangan langsung tamu atau orang luar.
Ruang tamu umum berada di lantai satu dengan dekoratif kaca patri dan struktur mashrabiya. Di ruang ini tamu dijamu secara duduk lesehan dengan bantal duduk yang memberi kesan kehangatan pemilik rumah. Ke area lantai dua rumah dapat ditemukan banyak kamar dengan balkon yang juga ditutup dengan kisi mashrabiya. Sebagian besar balkon ini menghadap ke area taman di tengah rumah.
Di lantai dua ini juga terdapat beberapa ruang aula keluarga yang berfungsi sebagai ruang makan dan pertemuan tanpa menggunakan kursi, hanya meja di tengah dan sofa bantal duduk lesehan. Ruang aula ini dipenuhi dekorasi ukiran kayu khas masyarakat Arab dan susunan keramik yang menghiasi dindingnya.
Bagian hammam atau kamar mandi merupakan area yang tidak kalah penting dari Bayt Al-Suhaymi. Area kamar mandi dibagi menjadi tiga bagian, khusus untuk air dingin, bagian pijat dan khusus untuk air panas serta ruang uap.
Di area ini dekorasi kamar mandi potongan kaca patri berwarna yang menghiasi langit-langit masuknya cahaya matahari. Di bagian terakhir lantai dua terdapat area kamar tidur pemilik rumah yang penuh dekorasi kayu dan susunan keramik indah.
Struktur langit langit setiap ruang kamar dirancang dengan Persia, yang menjulang dengan dekorasi pahatan indah pada langit-langitnya, serta gantungan lentera dan menara lampu. Di lantai tiga terdapat ruang kamar lainnya yang juga sebagian besar memiliki balkon dengan kisi mashrabiya.
Bayt Al-Suhaymi sebelumnya mengalami kerusakan parah karena kurang terawat. Setelah hampir 350 tahun, struktur asli sangat membutuhkan perbaikan menyeluruh untuk mengembalikan tampilan awal bangunan ini.
Ketika itu beberapa area dan ruangan tidak bisa digunakan dan hancur hampir di sebagian besar bagian rumah. Rumah itu dalam kondisi buruk, namun karena upaya pemerintah Mesir, pada 1997 bekerjasama dengan Lembaga Donor untuk Pembangunan Negara Arab bangungan ini direnovasi dan direkonstruksi secara besar-besaran.
Renovasi meliputi perbaikan plester semen, perbaikan eksterior dan kubah serta pemasangan kembali struktur kayu, interior dan mashrabiya. Perbaikan secara bsar-besaran ini memakan waktu kurang lebih dua tahun dan dilakukan bersama tiga rumah lainnya.
Sama seperti Bayt Al-Suhaymi, ketiga rumah lainnya dipertahankan sebagai bangunan cagar budaya, mengabadikan arsitektur Islam abad pertengahan. Ketiga rumah tersebut Bayt Moustafa Gafar didirikan pada 1713, Bayt El Kharazaty didirikan pada 1881 dan Sabil Kutab Kitas dirikan pada 1630.