REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- World Zakat Forum (WZF) mengajak seluruh lembaga zakat dan kemanusiaan dunia untuk membantu pengungsi Rohingya. Hal itu menjadi salah satu pembahasan dalam seminar internasional bertajuk “Membangun Standar Internasional Zakat” yang digelar di Hotel Hermes Pallace, Banda Aceh, Aceh. Seminar tersebut dihadiri oleh 40 lembaga zakat dari 16 negara yang tergabung dalam World Zakat Forum.
“Pengungsi Rohingnya memenuhi syarat sebagai penerima manfaat atas zakat, infak, dan sedekah,” ujar Sekretaris Jendral WZF Ahmad Juwaini melalui keterangan tertulis, Rabu (10/6). Presiden Direktur Dompet Dhuafa itu menegaskan kepada seluruh lembaga zakat dan kemanusiaan dunia agar berupaya membantu pengungsi Rohingnya.
Selain itu, WZF juga mendorong seluruh negara khususnya di sekitar Myanmar untuk dapat menerima para pengungsi Rohingya dan memberikan bantuan yang diperlukan. “Kami menyatakan sikap untuk mendorong ASEAN, OKI, PBB dan organisasi multilateral lainnya untuk menjatuhkan sanksi politik atau ekonomi terhadap Myanmar,” jelas Ahmad.
Selain itu, seminar internasional membahas standar manajemen zakat dunia. Hasil seminar itu diharapkan mampu meningkatkan performa pengelolaan zakat dunia. Dompet Dhuafa sebagai salah satu lembaga kemanusiaan yang bergerak di bidang zakat, infak, dan sedekah dari Indonesia turut hadir dalam seminar tersebut.
Sebagai lembaga kemanusiaan yang berkomitmen untuk membantu masalah ini, Dompet Dhuafa telah memberikan bantuan kemanusiaan untuk pengungsi etnis Rohingnya. Sejak satu bulan lalu, Dompet Dhuafa menurunkan bantuan dalam bentuk pendidikan dengan mendirikan Sekolah Ceria di posko Pelabuhan Kuala Langsa. Tak hanya itu, Dompet Dhuafa juga memberikan bantuan logistik, dan peralatan mandi untuk para pengungsi.
“Sampai saat ini posko Dompet Dhuafa masih berdiri dan berkegiatan setiap harinya untuk membantu masyarakat Rohingnya di Pelabuhan Kuala Langsa,” kata Ahmad.