REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan menghafal Alquran terus tumbuh di Indonesia. Kini semakin banyak Muslim di Indonesia yang berkhidmat untuk menghafal Al-Qur’an.
Sejumlah institusi pun hadir dengan sejumlah program untuk mencetak para penghafal Alquran. Bahkan, tak sedikit yang mampu melahirkan para penghafal Alquran dan bisa menjadi imam masjid.
Daarul Qur’an lewat Pondok Pesantren Tahfidz dan gerakan rumah tahfidz menjadi salah satu lembaga yang berkhidmat dalam pendidikan para penghafal Alquran. Setiap tahunnya ratusan anak-anak lahir menjadi penghafal Al-Qur’an.
Untuk memberikan motivasi kepada anak-anak yang merelakan waktunya demi menghafal Alquran, lembaga yang didirikan Ustaz Yusuf Mansur ini akan mengadakan Wisuda Tahfidz Nasional yang akan diikuti ratusan santri yang telah hafal 30 juz.
Ratusan santri putra dan putri ini hadir dari seluruh wilayah Indonesia. Sebagian mereka masih berusia muda, bahkan ada yang difabel. Setiap harinya mereka menghafal Alquran di rumah tahfidz dan Ponpes Tahfidz Daarul Qur’an.
Dari para lulusan yang telah dididik dan dibina Pesantren Daarul Quran, kini bertebaran para penghafal Alquran yang menjadi imam shalat di berbagai masjid di Indonesia.
Bahkan, dalam waktu dekat Pesantren Daarul Quran Ketapang, Taangerang, akan mengirim dua santrinya menjadi imam shalat Taraweh di masjid di New York, Amerika Serikat.