Senin 08 Jun 2015 08:01 WIB

Anjuran Alquran Bagi Muslimah yang Menyusui

Rep: Hannan Putra/ Red: Indah Wulandari
Ibu Menyusui
Foto: Republika/Musiron
Ibu Menyusui

REPUBLIKA.CO.ID,Masa menyusui adalah masa terpenting bagi pertumbuhan bayi. Nutrisi yang diterima bayi pada masa yang diistilahkan sebagai masa emas (golden age) ini ternyata dibahas dalam Alquran.

Dalam Alquran disebutkan, masa menyusui dalam ajaran Islam adalah dua tahun. Firman Allah SWT, "Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan," (QS al-Baqarah [2]: 233). Namun tak ada salahnya jika si ibu tak sampai dua tahun dalam menyusui bayinya.

 

Menyusui sampai bayi berumur dua tahun hanyalah sebatas anjuran, bukan kewajiban. Ini diterangkan dalam penghujung ayat tersebut, "Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya." (QS al-Baqarah [2]: 233).

Menyusui selama dua tahun disebut sebagai bentuk maksimalnya perhatian orang tua kepada bayinya. "Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun." (QS Luqman [31]: 14).

Ayat ini menyuruh seorang anak mengingat betapa besarnya perhatian ibunya. Ada dua bentuk jasa paling besar seorang ibu, yaitu ketika lemahnya masa hamil, dan menyusuinya selama dua tahun. Dua hal ini adalah jasa sangat besar seorang ibu yang disebutkan Allah SWT. Karena itulah si anak wajib berbakti pada ibunya.

Dari dua ayat tersebut, mayoritas ulama menyimpulkan bahwa dua tahun adalah jangka waktu yang ditentukan Allah untuk menyusui. Seperti pendapat Ibnu Katsir ketika menafsirkan ayat tersebut.

Walau ayat ini berbentuk khabar (informasi) namun ada unsur perintah yang harus dilaksanakan umat Islam.

"Ini merupakan petunjuk dari Allah SWT kepada para ibu agar mereka menyusui anak-anaknya dengan pemberian ASI yang sempurna selama dua tahun," terang Ibnu Katsir.

Pandangan Ibnu Abbas, masa dua tahun untuk menyusui hanya diperuntukkan bagi bayi yang lahir prematur, seperti enam bulan masa kandungan. Sementara, jika lahir dalam usia kandungan lebih dari enam bulan, jangka waktu untuk menyusui otomatis berkurang dari dua tahun.

Ibnu Abbas berdalil dengan Alquran surat al-Ahqaf [46] ayat 15, "Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan."

Dalam ayat ini disebutkan, masa mengandung dan menyusui totalnya selama 30 bulan. Jika dua tahun (24 bulan) dihabiskan untuk menyusui, maka sisanya hanya enam bulan untuk masa mengandung. Jika masa mengandung sampai 9 bulan, maka otomatis masa menyusui menjadi 22 bulan.

Pemberian ASI selama dua tahun bukan tanpa alasan. Hal ini sebagai bukti, bahwa ajaran Islam sangat memperhatikan asupan nutrisi yang diberikan kepada bayi. Dunia kedokteran membuktikan, ASI yang diberikan selama dua tahun terbukti menjadikan bayi lebih sehat.

Bahkan di negara-negara maju, pemerintah dengan suka rela memberikan masa cuti melahirkan selama dua tahun. Hal ini dimaksudkan agar masa menyusui dua tahun dapat dimaksimalkan si ibu untuk menyusui bayinya.

Ilmu kedokteran modern bahkan merinci fase menyusui ini dengan beberapa tahapan. Seperti pada masa enam bulan pertama, dikenal dengan masa ASI eksklusif. Si bayi hanya diperbolehkan meminum ASI dari ibunya saja dan belum diperbolehkan meminum makanan lain.

Setelah usia enam bulan, barulah si bayi diberikan makanan lainnya selain ASI. Setelah usia enam bulan, si bayi akan mulai tumbuh gigi dan mengenal tahap belajar duduk, berdiri, lalu berjalan.

Keempat aktivitas ini, memerlukan tulang yang kuat, energy yang tepat, serta tenaga yang besar. Jadi diperlukan makanan tambahan disamping ASI yang terus diberikan hingga dua tahun.

Kendati ilmu pengetahuan modern baru-baru ini menegaskan pentingnya pemberian ASI hingga dua tahun, namun ajaran Alquran telah lama mengimbau umatnya.

Orang yang hidup di masa lampau tak akan abai dengan nutrisi bayinya, jika memahami ayat Alquran tersebut. Mereka pun bisa optimal menjaga pertumbuhan bayi, hanya dengan berpedoman dari Alquran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement